berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Jumat, 20 April 2012

LPM KOMAPO PEGUNUNGAN BINTANG -PAPUA

SUARA PEMBEBASAN KRITIS MASYARAKAT TERTINDAS

Sekretariat Jalan STM Pembangunan, Gg Bromo No 18 B Depok Sleman Yogyakarta

Sejarah Pers Mahasiswa di Indonesia

Sejarah pers mahasiswa di Indonesia bisa dibilang sama tuanya dengan sejarah gerakan mahasiswa itu sendiri. Pers mahasiswa didefinisikan sebagai pers yang dikelola mahasiswa. Namun rumusan ini memang kurang spesifik, karena ada berbagai macam pers mahasiswa.
Didik Supriyanto membedakan dua jenis pers mahasiswa. Pertama, pers mahasiswa yang diterbitkan oleh mahasiswa di tingkat fakultas atau jurusan. Penerbitan ini biasanya menyajikan hal-hal khusus yang berkaitan dengan bidang studinya. Kedua, pers mahasiswa yang diterbitkan di tingkat universitas. Penerbitan ini menyajikan hal-hal yang bersifat umum.

Dalam penelitian ini, pemilahan dengan mengaitkan pada tingkatan penerbitan (jurusan, fakultas, universitas) itu dianggap tidak relevan. Yang dipandang lebih pas adalah dengan melihat langsung dari materi isinya, apakah bersifat umum atau spesifik keilmuan. Dalam konteks peran pers mahasiswa dalam gerakan mahasiswa, tentu yang lebih relevan adalah pers mahasiswa yang isinya bersifat umum, tidak spesifik keilmuan.

KOMAPO FC PUTRI MENJUARAI AMK CUP

YOGYAKARTA, KOMAPO-Keseblasan KOMAPO FC Putri menjuarai turnamen futsal yang diselenggarakan oleh IKPM-AMK Yogyakarta pada tanggal 18 Februari sampai dengan tanggal 19 februari 2012. KOMAPO FC putri yang dikoordinir oleh Veronika Urpon mampu mengalahkan lawan-lawanya sampai pada masuk final turnamen ini. Pertandingan final KOMAPO FC melawan ….mampu mengalakan lawannya dengan skor…. Dalam pertandingan tersebut menurunkan pemain-pemainnya (1) Veronika Urpon (2) Oliv (3) Rafaela Setamanki (4) Beata Itul (5) Yulia Opki (6) Demeteria Sitokdana (7) Bernike Uropmabin (8) Emy Fransiska A. Tepmul. Turnamen tersebut, sekaligus memborong pemain terbaik dipegang oleh Emy Fransiska A. Tepmul. Veronica Urpon selaku Kapten Tim Futsal Purti KOMAPO

ORANG PAPUA YANG AUTENTIK

Oleh Okurbali T.H. Bidana)*

Di kolom opini, Suara Dimonim edisi XII Maret 2008 memuat tulisannya Theo Kossay yang berjudul “Pemekaran wilayah mendegradasi nilai budaya orang Papua dan identitas orang Papua”. Dengan judul ini dan kita yang membacanya terlintas pertanyaan di benak, sebenarnya apa indentitas orang Papua dan yang mendegradasi itu? Pertanyaan ini mendorong kita untuk mencari tahu dan memberitahukan apa identitas orang Papua dan yang mendegradasi itu. Dalam pemaparan, kita tidak bermaksud mendefinisikan identitas orang Papua tetapi memberikan gambaran indentitas orang Papua yang outentik demi menjaganya di dunia massa, pemekaran dan modernisasi yang mendegradasi nilai dan budaya orang Papua yang Outentik. Untuk menjawab pertanya itu, kita mempunyai beberapa pertanyaan penuntun ini. Dari manakah aku ini datang? Dimanakah aku berada sekarang? Dan kemanakah aku hendak pergi? Dari manakah aku ini datang? Pertanyaan demikian pula yang diajukan kepada Naruekul (mitos suku hubula) “dari manakah kamu berasal”? Ia tidak menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan saya dari daerah ini, keluarga ini. Saya dari Amerika, Eropa dan Afrika. Saya dari keturunan keluarga raja, ratu atau sultan ini melainkan ia hanya mengatakan aku tidak tahu dari mana aku ini datang. Dengan jawaban demikian, orang yang bertanya maupun kita yang mendengar binggung dan penasaran lalu kita masih mengajukan pertanyaan. Sebenarnya, Siapakah orang ini dan darimanakah orang ini dan dengan ini ia hendak berkata apa? Memang membigungkan. Kita binggung karena tidak mengerti maksudnya tetapi kalau kita mengerti apa yang dimaksudkanya, kita dapat mengerti yang dimaksudkannya. Dengan ini sang legenda hanya mau mengatakan tidak berasal dari mana-mana. Ia hendak mengatakan saya adalah saya dari tempat ini dan tinggal di sini seperti yang kamu lihat. Ini kelihatan primitive tetapi itulah cara ia menunjukkan identitas dirinya sebagaimana ia ada.