berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Rabu, 25 April 2012

100 % KATOLIK 100 % PAPUA


MENGUPAS RAHASIA TARIAN OKSANG SEBAGAI INDUSTRI MASA DEPAN

Oleh Melkior Nikolar Ngalumsine Sitokdana

Apakah orang Ngalum sudah mengenal Industri?

Atangki (Allah) menciptakan manusia di Aplim Apom dan memberikan karuniaNya untuk hidup sesuai dengan harapanNya, yaitu hidup berdampingan/bersosial dalam menjaga, mengelolah seluruh ciptaanNya. Salah satu karunia Atangki yang kita rasakan adalah tarian Oksang. Tarian Oksang mengandung arti yang sangat mendalam dan tidak diperkenankan untuk mempublikasikan arti dan makna sesungguhya karena mengandung arti/makna suci dan kudus. Namun untuk memperjelas tarian ini, (menurut penulis) Oksang adalah tarian khas suku Ngalum yang dimainkan oleh sekumpulan orang bertujuan untuk memupuk cinta persaudaraan, perdamaian, dan kesejahteraan. Tarian Oksang dapat dibagi menjadi dua yaitu; Oksang aip (dalam bangunan) Oksang Mangol (diluar bangunan). Tarian Oksang mempunyai makna politik, ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan yang tentunya bermanfaat bagi kehidupan manusia Ngalum. Sebelum masuk di pembahasan tentang tarian Oksang, penulis mencoba menguraikan domain kognitif orang Aplim Apom tentang Oksang.
1. Pengetahuan (Knowledge). Orang Ngalum yg berada di level ini bisa menguraikan definisi dari Oksang, dan karakteristik Oksang. Level ini orang Ngalum belum bisa memaknai dan menari tarian oksang.
2. Pemahaman (Comprehension). Orang yang berada di di level ini bisa memahami dan memaknai tetapi belum bisa menari tarian Oksang.
3. Aplikasi (Application). Ditingkat ini seseorang mampu merangkum mengaplikasikan/ menari tarian Oksang.
4. Analisis (Analysis). Di level ini seseorang akan mampu memilah-milah tarian atau bangunan tarian Oksang yang baik dan buruk, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab kegagalan ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
5. Sintesis (Synthesis). Di tingkat ini seseorang mampu memberikan solusi permasalahan yang terjadi di tarian Oksang berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas tarian Oksang.
6. Evaluasi (Evaluation). Di tingkat ini seorang mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
Setelah mengetahui domain kognitif, kira-kira rekan-rekan pembaca masuk level mana?. Domain kognitif diatas hanya menguraikan kognitif rekan-rekan pembaca tentang tarian Oksang. Banyak yang sudah berada dilevel kognitif yang paling tinggi dari penulis, tetapi tidak mengurangi rasa optimisme penulis sebagai putra daerah Aplim Apom untuk mencoba menggali suatu rahasia dibalik tarian Oksang. Tarian Oksang adalah industri profit yang berkembang sejak penciptaanNya. Mengapa dikatakan profit?, karena bangunan Oksang dipakai untuk mencari keuntungan, walaupun tidak terlihat secara jelas karena lebih menonjol pada jasanya. Misalnya, Tamu undangan penari Oksang selalu membawa imbalan/ benda-benda berharga untuk memberikan kepada pemilik Oksang aip dan sebaliknya pemilik menyiapkan barang-barang berharga untuk tamunya, jadi terjadilah barter.

Mengapa tarian Oksang disebut industri?.
Tarian Oksang tidak dipandang sebelah mata karena perlu persiapan yang matang dan manajemen yang sistematis. Sebelum mendirikan bangunan terlihat karunia Atangki yang luar biasa yaitu; terlihat fungsi manajemen dan pembagian fungsi tugas yang sekarang dipakai disemua industri seluruh dunia yaitu : Planning, Organizing, Actuating, dan Controling. Sejak turun-temurun orang Ngalum mendirikan bangunan tarian Oksang diawali dengan perencanan, pembagian tugas (Pengorganisasian), pembangunan infrastruktur dan implementasi (Actuating), dan perawatan (Controling). Perencanaan hingga perawatan yang paling penting adalah selalu memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang ada, sehingga menjadi sajian produk yang bermanfaat. Pengorganisasian yang dimaksud terdiri dari: Direktur (Oksang Ngolki), manager keuangan, manager ekonomi, manager humas, Manager kesehatan, Manager Teknisi, dan Manager Kerohanian. Setelah membentuk badan penggurus, selanjutnya membagi tugas dari setiap manager. Direktur (Oksang Ngolki) bertugas untuk mengkoordinir dan mengawasi setiap manager. Manager Teknisi bertugas mengakomodir anggotanya untuk mempersiapkan perlengkapan bangunan (Tali, kulit kayu, daun, dsb), membangun, dan Troubleshooting/ merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Manager Ekonomi bertugas mengakomodir anggotanya menyiapkan makanan dan minuman sejak perencanaan, implementasi hingga Evalusi selama kegiatan berlangsung. Manager kerohanian bertugas mengakomodir anggotanya untuk melakukan upacara pemberkatan, pertobatan, penyembuhan, penguatan, dsb. Orang yang bertugas di kerohanian yang pastinya menguasai masob(Mantra). Manager kesehatan bertugas mengokomodir anggotanya untuk menggurus orang yang sakit. Namun semua fungsi tugas tidak dijalankan masing-masing manager karena saling keterkaitan antara semua bidang, Misalnya mengenai kesehatan, tentu berhubungan dengan kerohanian dan ekonomi. Manager Humas bertugas menjalin kerja sama dengan masyarakat sekitar dan masyarakat luar. Masyarakat luar yang dimaksud adalah mereka yang diluar dari wilayah pembangunan tarian Oksang tetapi mereka terlibat dalam menyumbangkan/ mendukung berupa moril dan materil. Dan juga humus menjalin kerja sama dengan tokoh-tokoh/ anggota di seluruh wilayah suku Ngalum untuk turut berpatisipasi dalam memainkan tarian Oksang. Manager keuangan tidak mengandung arti sempit yaitu uang, tetapi lebih pada mengumpulkan dan mengelolah sumber daya yang menjadi aset bersama. Hal-hal yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran dikoordinir langsung oleh manager keuangan.
Manajemen tarian Oksang sebenarnya sudah tersusun secara sistematis sejak penciptaanNya tetapi karena keegoisan seseorang dalam mencari popularitas membuat manajemennya terkesan tidak terlihat. Mari kita memaknai dan terus menggali rahasia dibalik tarian Oksang dan mengambil hikmanya dalam kehidupan kita sehari-hari. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari rekan- rekan pembaca demi penyempurnaan dan pengembangan tulisan ini.

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Jawa Tengah

“Cinta terlarang”

PUISI


Cara dan sikapmu membuatku terlarut dalam asmaramu
Kau yakinkan aq dengan kata-kata manismu
Seiring berjalanya waktu,ku makin mencintaimu
Meski cinta ini terlarang
ku terlanjur mencintaimu
hari-hari yang indah kita lalui bersama,
di saat perasaan ku galau kau datang dengan sejuta canda
ku ingin serius walau hanya sebentar
Kini cinta bertepuk sebelah tangan
Henta kenapa kau harus menjauhkandku??????
walau akhirnya kau memberi alasan yang pasti
namun hati ini tag sanggup menerima kenyataan
rinduku masih ada untukmu
Ku ingin canda tawa bersamamu
kini sulit ku hapuskan rasa cintaku padamu
Maafkan aku bila pernah melukai hatimu
makasih karna kamu memberiku kesempatan untuk mengenalimu
kejarlah cinta sejatimu,jangan kamu hiraukan aq disini
walau aq terluka karnamu
satu hal yang kamu perluh tau
aq bahagia karna pernah mengenalimu.

OLEH
Yudefa Uropkulin
manejemen Sanata Dharma
2010

BERIKAN KESEMPATAN KEPADA PEREMPUAN APLIM-APOM UNTUK BERSTUDI

Jika dipandang sumber daya manusia pegunungan bintang pada umumnya masih sangat minim terutama perempuan.

Oleh Kaka Yumunip Hipyan

Sprit belajar

Pada umumnya wanita Aplim Apom memiliki keinginan yang tinggi untuk memperoleh pendidikan yang tinggi, baik mulai penddikan dasar sembilan tahun sampai tingkat universitas. Setiap peribadi mereka memiliki sejumlah harapan untuk memperoleh pretasi yang baik. Kalau diperhatikan beberapa yang sudah menempuh ke tingkat pendidikan tinggi. Mereka memiliki kemampuan analisa yang lebih baik dari pada mahasiswa. Selain itu mereka memiliki sikap kritis dalam hal belajar maupun permasalahan-permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Hal ini ,menjadi sumber atau modal dasar untuk dikembangkan. Mereka harus didampingi dan diarahkan untuk berkembang lebih baik supaya memperbaiki serta memenuhi kekurangan dalam sumber daya manusia.
pendampingan secara khusus perlu dilakukan terhadap setiap mahasiswi dan siswi Aplim Apom. Pendampingan yang dimaksud, dilakukan mulai dari keluarga, lembaga pendidikan formal, pemerintah dan secara individu. Dari beberapa alternatif media tersebut yang paling rawan adalah pendampingan secara individu. Pendampingan individu yang dimaksud ialah pendampinan yang dilakukan oleh setiap orang khususnya pihak laki-laki, baik itu para pendidik, para pejabat maupun Kekasihnya. Apabila di perhatikan lima tahun belakangan ini. Kebanyakan mahasiswi dan siswi mengalami kegagalan dalam hal pendidikan karena alasan hamil. Selain itu, ketika mereka mengalami hal demikian selanjutnya akan berdampak pada aspek psiklolginya. Mulai muncul kecemasan, semangat belajar yang telah dibangun muali pudar dalam sekejap sehingga keputusan akhir adalah mengundurkan diri dari proses belajar karena takut terhdap teman-teman studinya maupun orang-orang disekitarnya.

RAPUHNYA SEBUAH ORGANISASI MAHASISWA Oleh Yudefa Uropkulin Bila Organisasi kita sudah tidak lagi nyaman atau tidak berjalan sesuai dengan KDRT yang telah disepakati bersama , haruskah mencari organisasi baru dan menempatkan diri di suatu organisasi tersebut ???........ yang mungkin kita mengenali melalui pergaulan bersama teman atau kerabat kita. Kalau aku boleh berkomentar aku lebih menghargai organisasi yang telah di bangun dan sudah lama di jalani bersama(bersama pada pilihan untuk mengepakan sayap pada dunia lain). Senyaman kita bergabung dengan organisasi lain, lebih nyaman organisasi sendiri, meski organisasi kita berjalan takaruan(galau) seiring berkembangnya waktu dan perubahan iklim dalam organisasi. Contoh spesifiknya karena pergantian badan kepengurusan atau berbagai tugas yang menuntut kita untuk mengesampinmgkan organisasi yang telah lama di bangun. Sebab di dalam organisasi tersebut tercantum tujuan organisasi,visi-misi, serta menggambarkan jati diri sebuah organisasi. Organisasi yang dididrikan tidak hanya di pandang sebelah mata, namun dibangun untuk memfasilitasi anggota organisasi dalam menuangkan ide-ide, mengasah keterampilan(skill),serta melakukan dalam tindakan nyata secara kritis,kreatif dan inofatif. Organisasipun dituntut untuk mampu menyikapi dan mengkritisi persoalan yang kerap terjadi di dalam organisasi eksternal maupun internal. Kenapa kita tidak berpegang tangan erat dan menyatukan pikiran yang terbelenggu oleh kebutuhan, mencoba saling merasakan, saling memahami, dan mengesampingkan ego.......hanya sesaat......untuk menggali, menemukan, dan membangun kembali sebuah organisasi utuh bedasarkan komitmen yang telah di sepakati bersama. Kalau ego berperan tidak di barengi dengan kebijaksanaan, maka sulit bagi kita untuk bisa bergandengan tangan dalam menjalani sebuah komitmen atau tujuan. Mengapa kita tidak mencoba memandang konflik yang kerap di hadapi oleh organisasi dengan kepala dingin(secara logis). Hilangkan perbedaan diantara kita tidak ada kata,aku ,kami tapi kita. Andai ada kemauan masih banyak cara mengatasi permasalahan dengan sudut pandang secara universa.seperti kata pepatah”banyak jalan menuju roma” walau jalan itu harus dijalan dengan pengorbanan, namun bila akan menyelesaikan masalah dan mengembalikan”sessuatu yang hilang itu” mengapa tidak kita coba. Tidak ada masalah yang tidak selesai, kecuali tidak diselesaikan. Apa yang ada sekarang bukan masalah aku dan dia atau bukan kepentinganku dan kepentinganya, tetapi masalah dan kepentingan kita bersama. Kita semua mempunyai tujuan yang sama dengan kepentingan yang berbeda, yaitu untuk merubah daerah kita dengan belajar dan mengejar ketertinggalan melalui organisasi yang ada. Kalau bukan kita siapa lagi. Bercermin dari latar belakang kehidupan ekonomi, politik, sosial,budaya,dan pendidikan . jika kita tidak bercermin dari latar belakang kehidupan kita dan masyarakat kita di daerah maka,apalah artinya mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan mengasa keterampilan dan menuangkan ide-ide yang kreatif. Kalau masih berharap ku ingin Komapo tetap aksis dan dapat mengaktualisasikan organisasi dimanapun dan kapanpun demi mengharumkan nama Komapo secara khusus dan Manusia pegunungan Bintang pada umumnya. Penulis adalah Mahasiswi program studi manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Oleh Yudefa Uropkulin

Bila Organisasi kita sudah tidak lagi nyaman atau tidak berjalan sesuai dengan KDRT yang telah disepakati bersama , haruskah mencari organisasi baru dan menempatkan diri di suatu organisasi tersebut ???........ yang mungkin kita mengenali melalui pergaulan bersama teman atau kerabat kita. Kalau aku boleh berkomentar aku lebih menghargai organisasi yang telah di bangun dan sudah lama di jalani bersama(bersama pada pilihan untuk mengepakan sayap pada dunia lain). Senyaman kita bergabung dengan organisasi lain, lebih nyaman organisasi sendiri, meski organisasi kita berjalan takaruan(galau) seiring berkembangnya waktu dan perubahan iklim dalam organisasi. Contoh spesifiknya karena pergantian badan kepengurusan atau berbagai tugas yang menuntut kita untuk mengesampinmgkan organisasi yang telah lama di bangun. Sebab di dalam organisasi tersebut tercantum tujuan organisasi,visi-misi, serta menggambarkan jati diri sebuah organisasi.
Organisasi yang dididrikan tidak hanya di pandang sebelah mata, namun dibangun untuk memfasilitasi anggota organisasi dalam menuangkan ide-ide, mengasah keterampilan(skill),serta melakukan dalam tindakan nyata secara kritis,kreatif dan inofatif. Organisasipun dituntut untuk mampu menyikapi dan mengkritisi persoalan yang kerap terjadi di dalam organisasi eksternal maupun internal. Kenapa kita tidak berpegang tangan erat dan menyatukan pikiran yang terbelenggu oleh kebutuhan, mencoba saling merasakan, saling memahami, dan mengesampingkan ego.......hanya sesaat......untuk menggali, menemukan, dan membangun kembali sebuah organisasi utuh bedasarkan komitmen yang telah di sepakati bersama.

MAHASISWA DALAM ORGANISASI DAN PENDIDIKAN

OLeh : Agus Uropka


Mahasiswa Pada saat ini merupakan harapan terbesar bagi masyarakat daerah maupun Negara sebagai penyambung lidah rakyat terutama sebagai perubahan di masyarakat (Agen social of cahange). Sebagai salah satu potensi, mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan ke arah yang berkeadaban. Keterlibatan mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama ini sudah menjadi jargon dan pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan yang demokratis. Romantisme politis antara mahasiswa dengan rakyat terlihat sebagai fungsinya sebagai social control termasuk terhadap kebijakan menindas. Kebiasahan Mahasiswa, dalam hal ini sudah menunjukkan diri sebagai salah satu potensi yang dapat diandalkan dalam upaya menuju tatanan masyarakat yang berkeadilan. Dan distribusinya baik secara kualitas maupun kuantitas dalam segala aspek kehidupan sosial sudah semestinya diperhitungkan. Bentuk keberhasilan dalam mewujudkan sebuah tatanan masyarakat berkeadaban di daerah adalah dengan semakin kecilnya angka kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, peningkatan taraf ekonomi dan pendidikan, dan lain sebagainya. Namun, itu semua hanya akan menjadi mimpi belakang manakala semua konsep-konsep yang dibangun dan berbasis kerakyatan tersebut tidak dibarengi dengan strategi yang matang dan jatu ke arah tujuan tersebut. Dan maksimalisasi fungsi mahasiswa dan kaum muda dalam tiap laju demokratisasi merupakan salah satu pilar utama yang perlu diperhatikan. Sekali lagi, peran mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sosial ditunggu. Diharapkan mahasiswa mampu memainkan peran yang strategis. Kesatuan visi, tekad, dan perjuangan untuk kepentingan masyarakat secara luas, menjadi pondasi utama peran tersebut saat ini atau nanti. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, sekali lagi, perlu pemetaan, perumusan, dan penelaahan metode penerapan fungsi mahasiswa dalam kancah epistemologi keumatan tersebut.

PEMBENAHAN PASAR TRADISIONAL, MENYELAMATKAN PEDAGANG LOKAL MASYARAKAT PAPUA

Oleh Kristianus Hiktaop


Pasar pada esensinya adalah tempat terjadinya transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli dengan menggunakan mata uang dengan nilai tertentu sebagai alat transaksi. Kini pasar sangat akrab dengan kehidupan massyrakat, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dipasar, bagi konsumen bisa berbelanja bermcam-macam kebutuhan terutama, beranekargam sayur-sayuran,daging, sembako,bumbu dapur, buah-buahan,umbi-umbian, pakaiaan dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Bila diperhatikan beberapa tahun belakangan ini pasar tradisional diprovinsi Papua berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan menyediakan atau merenovasi beberapa pasar tradisisional yang sebelumnya sempit dan menampung sedikit pedagang namun kini diperluas dan disertai dengan penambahan pedagang yang baru sama sekali. Langkah ini patut dibenarkan dan didukung dan dianggap sebagai lahan untuk menampung tenaga kerja sehingga memberikan kontribusi pada menurunkan angka kemiskinan.

PEMERINTAH GAGAL MELINGDUNGI ANAK

Pemerintah Papua Membiarkan Anak Asli Papua Menjadi Buru Di Negeri Sendiri.

Oleh Tuan Yentaip Almung

Anak-anak papua yang juga merupakan generasi penerus bangasa papua dan Indonesia pada umumnya. Anak-anak papua juga memiliki hak belajar yang sama dengan anak-anak lain di Indonesia bahkan dunia. Orang tua maupun Pemerintah setempat membiarkan anak-anak asli papua begitu saja bekerja keras atau menjadi buru padahal mereka punya hak untuk sekolah. Kebanyakan anak-anak papua menjadi pekerja buru.pada hal pemerintah sudah membuat peraturan perlindungan pekerja anak ,dalam undang –undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,dan undang-undang nomor 1 tahun 2002 tentang pengesahan International labour organization (ILO) nomor 182 mengenai pelanggaran dan tindakan segera penghapusan bentuk pekerja buruk untuk anak (Selamatkan anak papua oleh Ramida HF Siringoring).
Setelah kami membaca artikel yang di muat oleh Sirinogoringo, kami sangat setuju dengan pendapat beliau karena apa, di lihat dari realitas anak-anak papua saat ini bahwa pemerintah papua tidak memperhatikan pendidikan anak dengan baik sehingga itu menyebabkan banyak anak-anak asli papua yang seharusnya bersekolah menjadi penganggur dan menjadi buru di negeri sendiri. Oleh karena itu, bagaimana pemerintah papua menyikapi masalah tersebut supaya pengangguran anak-anak asli papua berkurang dan meningkatkan mutu pendidikan anak-anak asli papua yang berkualitas