berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Selasa, 05 Oktober 2010

EXPO DAN MALAM INAGURASI MABA 2010 KAMPUS SATU USD

YOGYAKARTA-Pada hari saptu tanggal 14 Agustus 2010 di Universitas Sanata Dharma mengadakan kegiatan expo dan malam inagurasi mahasiswa baru 2010. Selama dua minggu memulai kegiatan yang didampingi oleh panitia INSADHA 2010. Pukul 7 .00. para maba diwajibkan untuk mendaftarkan di unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang diselenggarakan oleh BEMU USD di kampus satu mirican Yogyakarta. Sekitar 500-an mahasiswa baru memulai pendaftran disetiap UKM. Jenis UKM yang di promosikan adalah koperasi mahasiswa (KOPMA), pengapdian masyarakat (PM), natas, kerohanian, paduan suara mahasiswa, taikondow, krate, sepakbola, menwa dan beberapa UKM lainya. Berdasarkan pemantaun administrator websaite komapo para maba yang berminat disetiap ukm adalah fipti-fpiti. Menginggat lembaga-lembaga ini sangat penting bagi mahasiswa, maka wajib mendaftar sesuai dengan kebutuhan pribadi. Semua UKM yang ditawarkan sama kualitasnya.
Misalkan kami wawancara dengan UKM pengapdian masyarakat dalam penyampaiannya coordinator mengatakan bahwa “UKM ini merupakan salah satu UKM yang mewadahi para mahasiswa untuk mendedikasikan dirinya kepada masyarakat. Dijelaskan juga bahwa UKM pengapdian masyarakat lahir pada tanggal 28 oktober 2000. Dengan moto “ad maiorem popual gloriam (demi kemuliaan rakyat yang lebih besar)”. UKM ini selalu berusaha untuk memberikan kotribusi bagi masyarakat melalui kerja-kerja nyata di masyarakat. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan UKM ini seperti bakti social, pengajaran untuk anak-anak kurang mampu, live in, dan berbagai kegiatan lainnya. Disini adalah tempat bagi kalian yang ingin benar-benar memberikan kontribusi bagi masyarakat. Sekecil apapun hal yang kalian berikan bagi orang lain pasti akan menghasilkan perubahan yang besar bagi kalian dan dunia. Untuk itu marilah kita mulai hal kecil itu bersama kami dalam ukm ini. Langkah itu akan kami mulai pada pertemuan perdana yang kami selenggarakan pada tanggal senin, 23 agustus 2010 di belakang gedung BAA pukul 15 00 wib” ucap Angell. (Frans).

MENEMUI SORANG RAJA DI HUTAN BELANTARA

Memasuki liburan panjang pada bulan juni-juli dan agustus,ketika itu teman-teman bangku kuliah saya hendak berlibur ke daerah masing-masing. Teman-teman yang datang dari luar pulau jawa selama ini kuliah di tanah jawa khususnya Yogyakarta berkemas-kemas untuk meninggalkan kota Yogyakarta dalam beberapa bulan saja. Selama dua tahun saya pulang balik diantara kos dengan kampus yang menguras otak dan dompet kantong yang isinya berupa koin karat yang ditipkan oleh pemerintah Pegunungan Bintang. Memasuki liburan panjang tepatnya pada hari esok,teman-teman angkatan saya pergi ke papua tanpa ada informasi yang menitipkan lewat HP dan atau lewat teman.
Satu minggu kemudian sayapun meninggalkan kota Yogyakarta dengan pesawat Laion Air yang menerbangkan saya ke tempat dimana dua tahun lalu saya telah meninggalkannya. Tidak terasa saya tiba di gubuk yang dulu saya bangun dan tinggal bersama teman-teman SMA saya. Dua hari telah lewat bersama gubuk tua yang saya bangun tiga tahun yang lalu. Saya pun bergemas untuk meninggalkan kota untuk pergi ke kampong halaman bersama beberapa bapa-bapa yang hendak berangkat ke kampong ketika itu mereka libur ke kota. Pada pukul dua siang saya tiba di kampong menemui kedua orang tua ku. Sayapun menceritakan pengalaman saya ketika study di kota selama mengenjam pendidikan.
Pagi hari yang cerah mejelang petang saya hendak menemui seorang bocah yang kurus rambutnya keriting tidak semuannya tumbuh di kepala boca itu. Sekeliling kepala hitam terdapat sejumlah gumpalan debu yang menghiasi rambut yang tidak subur. Tidak ketinggalan Ingus yang berwarna putih bercampur keitaman mengalir lewat kedua lobang hidung tidak henti-hentinya, bagaikan air sungai yang mengalir tanpa batas. Perut besar terisi oleh sejumlah bala tentara yang mengancam seluru isi perut bahkan menghabiskan segala makanan yang dikunya oleh si boca itu. Bunyi –binyi cacing bisa terdengar suaranya sejarak 5-10 meter dari tempat ia berada. Petatas bakar tadi pagi ia makan sudah dihabiskan oleh si jahat. Tidak ada air yang ia minum, apa lagi kedua orang tuanya kini tua,tidak bisa menyiapkan kebutuhan hidupnya.
Dibelakang punggung ditemani dengan tas kumuh yang robek. Tempat robek dijahit dengan tali penyambung. Tas itu berisi sekumpulan kertas robek yang ia pungut dari belakang rumah seorang guru asli tamatan PGSD, ketika guru tersebut berbulan-bulan tiggal di kota, tanpa peduli dengan murid-murid yang diajarinya. Dasar tas itu terdapat pensil patah yang karat. Pensil yang ia bawah, dikorok dengan parang ayahnya sehingga mata pensil itu tajam. Selama ia jalan ke mana saja ia membawa tasnya. Baik ke kebun maupun mau tidur ditemani dengan tas kumuh kesayangannya. Si boca yang tidak mau menyebutkan namanya itu menyayangi tas robek tersebut karena hadia dari ayah, ketika itu ayah hendak pergi menemui anak perempuannya yang nikah dengan seorang pegawai pemerintahaan desa di salah satu kampong wilayah Pegunungan Bintang. Dalam perjalanan ia menempuh dua hari-dua malam karena atas permintaan anak bungsunya. Sesampai di kampong ayah hendak menemui anak putrinya, tetapi sudah satu bulan lebih mereka berangkat ke kota. Rumah tersebut tidak ada orang yang menjaganya, terpaksa ia membuka pintu rumah yang diikat dengan tali.
Pagi hari ia bangun lalu berfikir bahwa kalau saya pergi tanpa memenuhi permintaan anak bungsuku pasti akan menagis atau membuat suatu perbuatan yang tidak baik bagi keluarga ataupun bisa menghilangkan nyawanya sendiri. Dengan demikian saya mengambil tas robek yang ada di tempat sampah belakang rumah. Sesudah ambil saya pergi ke kampong halaman untuk menjawab permintaan anak kandung saya” kata orang tua tersebut yang seluruh tubuhnya tidak ada gaging hanya kulit kering yang melekat pada tulang. Ketika ayah membawa tas robek tersebut anak kandungnya sangat bergembira. Mengapa ia sangat bergembira lebih lanjutia menjelaskan bahwa “karena pada bulan juni-juli saya akan masuk sekolah bersama dengan orang lain” katanya. Ditanyakan mengapa kamu mau sekolah? Ia menjawab dengan sederhana “saya mau sekolah sampai saya menjadi raja” kata bocah tersebut. Kamu tau kata raja dari siapa? Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa “saya tahu dari kakak yang sekolah mereka menceritakan sebuah cerita dongeng. Kapan kamu mau sekolah? Ucapnya “ kalo anak-anak lain masuk ke skolah saya juga ikut masuk sekolah, selama ini kan mereka libur baru datang ke kampong, seandainya mereka pergi sekolah saya akan mengikuti dari belakang ke kota (kampong ) pusat pemerintahan desa, ” katanya sambil menelan segumpal ingus. (Frans/ktpn dr wcr sorg mhswa)

MENEMUI SORANG RAJA DI HUTAN BELANTARA













Memasuki liburan panjang pada bulan juni-juli dan agustus,ketika itu teman-teman bangku kuliah saya hendak berlibur ke daerah masing-masing. Teman-teman yang datang dari luar pulau jawa selama ini kuliah di tanah jawa khususnya Yogyakarta berkemas-kemas untuk meninggalkan kota Yogyakarta dalam beberapa bulan saja. Selama dua tahun saya pulang balik diantara kos dengan kampus yang menguras otak dan dompet kantong yang isinya berupa koin karat yang ditipkan oleh pemerintah Pegunungan Bintang. Memasuki liburan panjang tepatnya pada hari esok,teman-teman angkatan saya pergi ke papua tanpa ada informasi yang menitipkan lewat HP dan atau lewat teman.
Satu minggu kemudian sayapun meninggalkan kota Yogyakarta dengan pesawat Laion Air yang menerbangkan saya ke tempat dimana dua tahun lalu saya telah meninggalkannya. Tidak terasa saya tiba di gubuk yang dulu saya bangun dan tinggal bersama teman-teman SMA saya. Dua hari telah lewat bersama gubuk tua yang saya bangun tiga tahun yang lalu. Saya pun bergemas untuk meninggalkan kota untuk pergi ke kampong halaman bersama beberapa bapa-bapa yang hendak berangkat ke kampong ketika itu mereka libur ke kota. Pada pukul dua siang saya tiba di kampong menemui kedua orang tua ku. Sayapun menceritakan pengalaman saya ketika study di kota selama mengenjam pendidikan.
Pagi hari yang cerah mejelang petang saya hendak menemui seorang bocah yang kurus rambutnya keriting tidak semuannya tumbuh di kepala boca itu. Sekeliling kepala hitam terdapat sejumlah gumpalan debu yang menghiasi rambut yang tidak subur. Tidak ketinggalan Ingus yang berwarna putih bercampur keitaman mengalir lewat kedua lobang hidung tidak henti-hentinya, bagaikan air sungai yang mengalir tanpa batas. Perut besar terisi oleh sejumlah bala tentara yang mengancam seluru isi perut bahkan menghabiskan segala makanan yang dikunya oleh si boca itu. Bunyi –binyi cacing bisa terdengar suaranya sejarak 5-10 meter dari tempat ia berada. Petatas bakar tadi pagi ia makan sudah dihabiskan oleh si jahat. Tidak ada air yang ia minum, apa lagi kedua orang tuanya kini tua,tidak bisa menyiapkan kebutuhan hidupnya.
Dibelakang punggung ditemani dengan tas kumuh yang robek. Tempat robek dijahit dengan tali penyambung. Tas itu berisi sekumpulan kertas robek yang ia pungut dari belakang rumah seorang guru asli tamatan PGSD, ketika guru tersebut berbulan-bulan tiggal di kota, tanpa peduli dengan murid-murid yang diajarinya. Dasar tas itu terdapat pensil patah yang karat. Pensil yang ia bawah, dikorok dengan parang ayahnya sehingga mata pensil itu tajam. Selama ia jalan ke mana saja ia membawa tasnya. Baik ke kebun maupun mau tidur ditemani dengan tas kumuh kesayangannya. Si boca yang tidak mau menyebutkan namanya itu menyayangi tas robek tersebut karena hadia dari ayah, ketika itu ayah hendak pergi menemui anak perempuannya yang nikah dengan seorang pegawai pemerintahaan desa di salah satu kampong wilayah Pegunungan Bintang. Dalam perjalanan ia menempuh dua hari-dua malam karena atas permintaan anak bungsunya. Sesampai di kampong ayah hendak menemui anak putrinya, tetapi sudah satu bulan lebih mereka berangkat ke kota. Rumah tersebut tidak ada orang yang menjaganya, terpaksa ia membuka pintu rumah yang diikat dengan tali.
Pagi hari ia bangun lalu berfikir bahwa kalau saya pergi tanpa memenuhi permintaan anak bungsuku pasti akan menagis atau membuat suatu perbuatan yang tidak baik bagi keluarga ataupun bisa menghilangkan nyawanya sendiri. Dengan demikian saya mengambil tas robek yang ada di tempat sampah belakang rumah. Sesudah ambil saya pergi ke kampong halaman untuk menjawab permintaan anak kandung saya” kata orang tua tersebut yang seluruh tubuhnya tidak ada gaging hanya kulit kering yang melekat pada tulang. Ketika ayah membawa tas robek tersebut anak kandungnya sangat bergembira. Mengapa ia sangat bergembira lebih lanjutia menjelaskan bahwa “karena pada bulan juni-juli saya akan masuk sekolah bersama dengan orang lain” katanya. Ditanyakan mengapa kamu mau sekolah? Ia menjawab dengan sederhana “saya mau sekolah sampai saya menjadi raja” kata bocah tersebut. Kamu tau kata raja dari siapa? Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa “saya tahu dari kakak yang sekolah mereka menceritakan sebuah cerita dongeng. Kapan kamu mau sekolah? Ucapnya “ kalo anak-anak lain masuk ke skolah saya juga ikut masuk sekolah, selama ini kan mereka libur baru datang ke kampong, seandainya mereka pergi sekolah saya akan mengikuti dari belakang ke kota (kampong ) pusat pemerintahan desa, ” katanya sambil menelan segumpal ingus. (Frans/ktpn dr wcr sorg mhswa)

MENGUTAMAKAN PROBLEM BASED LEARNING



Dalam kehidupan kita dipengaruhi oleh sejumlah masalah. Masalah yang kerapkali timbul dalam didalam diri, kelompok, masyarakat, suku bangsa, dan tidak lain adalah Negara pun dihadapkan dengan berbagai macaam masalah. Dalam kehidupan sehari-hari masalah merupakan yang paling momok bagi kehidupan personal. Sering mengeluh karena dilanda permasalahan, baik permasalahan keluarga, masalah cinta, masalah jabatan, masalah pengetahuan, masalah dalam belajar akademik, maupun belajar mandiri sesuai dengan. Permasalahan pendidikan dalam hal pembelajaran sangat penting dibicarakan di berbagai akademisi di dunia. Masalah di dalam proses belajar dan mengajar di tanah papua pada umumnya dan pegunungan bintang pada khususnya belum juga terselesaikan. Dan dengan dasar masalah tersebut tidak menjadi motifasi sebagai pembelajar awal tetapi momok bagi belajar memperbaiki. Banyak masalah yang dihadapi oleh seorang pembelajar baik itu mahasiswa maupun pelajar. Untuk memperbaiki dari masalah lalu selama masih belajar di sekolah dasar, sekolah menegah pertama, sekolah menengah atas (SMA) sangat sulit untuk menyesuaikan di perguruan tinggi. Sekolah dasar dengan latar belakang pendidikan yang begitu ektrim dalam model-model kuno atau saman dulu, sangat berpengaruh pada proses belajar kuliah. Cara mengajar guru pedalaman papua sangat berbeda dengan cara belajar guru di pedalaman jawa. Mengapa hal itu sangat berbeda? Sebagai seorang pembelajar dengan dasar problem based learning bisa memecahkan dengan mengunakan beberapa dasar yang perluh diperhatikan terkait perbedaan belajar. Dengan langkah-langkah yang konkirit dan pendekatan-pendekatan yang akuntabel, sehingga bisa mengetahui dan bisa memecahkan persoalan belajar tersebut.

KOMAPO FC MENANG TIPIS ATAS TAMUNYA NABIRE FC 5-4



YOGYAKARTA-Sesuai dengan jadwal latihan, setiap hari kamis adalah hari latihan KOMAPO Korwil Yogyakarta di lapangan realino Universitas Sanata Dharma. Maka, pada hari kamis tanggal 5 agustus 2010 KOMAPO mengadakan persahabatan dengan Nabire Fc di lapangan realino USD. Sesuai dengan informasi yang diedarkan oleh ketua korwil, semua pemain komapo Fc berada di lapangan untuk pemanasan. Dari tim lawanpun mereka pemanasan . Wasit yang dipimpin oleh salah seorang dari teman lawan, meniup peluit bertanda babak pertama dimulai . Dalam permainan kedua keseblasan memainkan bolanya sesuai taktik dan irama permainan yang dimiliki oleh kedua tim. Pada menit ke 15 KOMAPO Fc menjebol gawang lawan yang dibuka oleh Akmin Kisamlu. Serangan balik yang dikordinir oleh Jhon mampu dipatakan oleh pemain belakang KOMAPO yang dikordinir oleh Yanuarius Kalakmabin. KOMAPO pun ditekan oleh tim lawan pada menit ke 25 Nabire FC mampu merobek gawang Agustinus Uropkan, sehingga kedudukan berubah menjadi 1-1. Pada menit ke 31 tim lawan mampu menjebol ke gawang Agus yang kedua kalinya 1-2. Permainan keraspun dilakukan oleh kedua tim pada menit ke 39 di cetak oleh Akis dan pada menit ke 44 di brong juga oleh Welly urpon yang menggantikan Amos. Kedudukan berubah menjadi 3-2 hingga turun minum.
Pada babak kedua dikubu KOMAPO FC menggantikan pemain diantaranya Emon, Antoni Ningmabin, beberapa pemain lainya. Wasit yang dipimpin oleh Theo Urpon meniup peluit bertanda babakkedua dimulai. Pada babak kedua ini KOMAPO Fc ditekan oleh tim lawan, hingga tidak berkutik,namun kedisiplinan Emon mampu meruba situasi. Kedua keseblasan saling serang dan saling mematahkan. Pada menit 60-an tim lawan merobek gawang pengganti KOMAPO Fc Maksimus Asiki. Komapopun tidak mau ketinggalan, pada menit berikutnya KOMAPO FC julukan gunung bintang merobek gawang lawan oleh Akis dan pada menit 64 oleh weli Urpon. Nabire FC mampu mencetak pada menit terakhir hingga peliuit berbunyi dengan skor 5-4. Seusai pertandingan kedua tim saling memegang tangan. Dikubu KOMAPO melakukan evaluasi dalam permainan. Pada kesempatan itu, ketua korwil Akis mengatakan kepada teman-temannya bahwa “kita sebentar lagi akan melakukan aktifitas kuliah maka sebaiknya kita melakukan seleksi betul-betul dan latihan serius”ucapnya. (Frans).


PENDIDIKAN MORAL DIUTAMAKAN DI BANGKU SEKOLAH


Persoalan paling sulit untuk dipecahkan oleh orang lain atau siapapun, memperbaiki bahkan semudah itu diselesaikan adalah masalah moral hidup (kepiribadian) seseorang. Persoalan moral dihiraukan oleh pihak-pihak yang mendidik seseorang dari kecil (orang tua) sampai pada tingkat sekolah maupun tingkat universitas (pengelola sekolah), sehingga dalam hidup ini tidak menemukan makna hidup yang sesuai citra yang diberikan Allah kepada kita. Kadang hidup tanpa ada tujuan yang jelas, walaupun persoalan yang dihadapi dan maupun membuat persoalan belum mengenal dengan jelas apa yang dibuatnya. Dengan demikian seseorang tumbuh menjadi dewasa yang memiliki integritas yang tidak jelas, sehingga membawa ke lembah hitam.
Kadang pemimpin Indonesia sering terjadi cap hitam dari masyarakat adalah karena mereka tidak memiliki (mendapatkan) pendidikan moral sejak masih sekolah maupun seketika mereka kuliah di perguruan tinggi, dengan demikian modal hidup dan modal pengapdian belum terbentuk yang menyebabkan persolan korupsi ini belum juga kunyung sembuh bahkan merebaknya korupsi baik di tingkat pemerintahan desa, pemerintahan distrik, kabupaten, dan provinsi . Banyak pemangku kepentingan di Negara ini para koruptor, para teroris mendapatkan hiba berupa meringankan beban yang ditangung. Sedangkan orang miskin yang kurang mampu yang tidak punya kekuatan mendapatkan hukuman sesuai undang-undang yang dilanggarkannya. Bagaimana mungkin hal ini terjadi demikian? Perluh ada ketegasan dari pihak-pihak terkait yang selama ini mengendalikan system yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang yang belaku. Dengan harapan regenari kedepan bisa bebas dari korupsi. Tetapi pemimpin sekarang sering menambah masalah, menghiraukan undang-undang yang berlaku, kerja tidak berdasarkan mekanisme yang ada, sehingga ujung-ujungnya korupsi itu terjadi.
Pendidikan moral anak usia dini sangat penting untuk dilakukan karena beberapa tujuan mendasar yang perluh kita lihat yaitu untuk menerangkan hakikat kebaikan dan kejahatan kepada anak usia dini. Hal ini penting sebab, enta kita senag atau tidak dunia manusia dikuasai oleh gagasan-gagasan yang benar dan yang salah, yang baik dan yang jahat. Dalam makalahnya yang berjudul “mendampingi kaum muda lewat universitas” Romo Madya Utama SJ memaparkan: dalam sidang paripurna yang keempat tahun 1986, Federasi Konferensi-konferensi Wali Greja Asia (FABC) menyatakan bahwa kebanyakan kaum muda Asia yang merupakan 60% dari penduduk Asia sungguh mengalami berbagai macam penderitaan: perbudakan kebodohan, tuna aksara tidak memiliki keterampilan, pengangguran, ketidak-jelasan masa depan, tidak ada konsistensi antara mereka yang pelajari disekolah dan mereka saksikan hidup sehari-hari, gempuran materialisme dan konsumerisme, ideology kosong yang menyesatkan serta kemiskinan yang melilit dan tak terelakan. Semuanya ini bisa menyesatkan membawa kaum muda mencari penghiburan yang keliru: narkotika, tindak kekerasan minuman keras, seks sebelum menikah (seks bebas), kriminalitas, bunuh diri dll. Dengan demikian langka awal yang musti dilakukan adalah mendampingi kaum muda lewat universitas yang kita miliki.
Uraian di atas mengantarkan bahwa pendidikan moralitas bagi kaum muda sangat penting untuk dilakukan oleh pihak sekolah maupun universitas, agar kaum muda tidak mencari penghiburan, keliru, seks bebas sehingga moralitas daripada seseorang tersebut tercemar dalam moralitasnya. Dengan mengajarkan moralitas yang diselenggarakan oleh sekolah atau PT dalam bentuk apapun bisa mengantarkan mahasiswa maupun pelajar untuk menemukan jati-dirinya. Jati diri yang penting dalam hidup adalah menjadi citra dan mitra kerja Allah di dunia ini.(Frans/co administrator Website Komapo)