berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Kamis, 19 April 2012

PERAN PEMUDA DALAM MENGISI PEMBANGUNAN ERA OTONOMI KHUSUS PROVINSI PAPUA

Berikan Aku 10 Pemuda Kugoncangkan Dunia
(Bung Karno)
Pemuda merupakan kreator pembangunan suatu bangsa. Itulah yang didiskusikan oleh mahasiswa KOMAPO di asrama Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pukul 18.00 waktu setempat. Hari jumat tepatnya tanggal 28 Oktober 2011 kita telah memperingati hari sumpa pemuda. Banyak kalangan baik itu akademisi, sejarahwan, sampai pejabat Negara menilai pemuda sekarang tidak ada taringnya, tetapi dulu perjuangan kemerdekaan sampai kemerdekaan dan lengsernya sukarno (orde lama) sampai orde baru, sangat antusias untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pemuda semasa orde baru karena dikontrol oleh diktator (pemerintahaan suharto) diwajibkan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh pemerintah. Kemerdekaan Indonesia pun digerakan oleh pemuda Indonesia, kalo menelusuri sejarah pemuda Indonesia kita ketahui bahwa organisasi Budi utomo pada tahun 1928 dan pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada masa itu pro dan kotra yang sangat sengit antara organisasai pemuda yang diketuai oleh Chaerul Saleh dan kelompok tua diketuai oleh Bung Karno. Kelompok muda mendesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan indoesia, namun kelompok tua menolak karena berhanggapan bahwa jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Negara Indonesia. Pergerakan organisasi untuk mendesak agar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tidak lain adalah Tan Malaka sangat berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Pergerakan pemuda Indonesia masa kemerdekaan sampai masa orlam (orde lama), Orba (orde baru), dan sampai masa reformasi.
Masa reformasi, pemuda Indonesia sangat berperan penting untuk menumbangkan rezim Suharto pada tahun 1999 dengan peristiwa trisakti dan semangi sampai mengorbankan 4 orang mahasiswa ditembak oleh polisi. Pergolakan pemuda dan peran pemuda dalam pembangunan Indonesia mada masa reformasi sangat berperan penting untuk menyumbangkan pikiran,konsep sampai partisipasi dalam melaksanakan tugas sebagai warga Negara. Ketika bergulirnya demokrasi di tanh air banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini. Terutama persoalan wilayah teriorial dengan Negara tetangga seperti Singgapura (masalah selat malaka) dan Malaynisia. Persoalan budaya seperti tarian adat, pakaian adat pun diklaim oleh malaysinisia. Persoalan korupsi, kolusi dan nepotisme pun meraja lela baik dari pemerintahaan pusat sampai pemerintahaan kampong. Para koruptor baik pejabat Negara, pejabat daerah pun melakukan tindakan korupsi. Namun sayangnya ketegakan hukum di Indonesia sangat rapuh, sehingga para koruptor dengan enaknya masuk keluar sel (tempat) tahanan bagi pejabat Negara ibarat tempat penginapan sementara bagi tikus-tikus koruptor di negeri tercinta ini. Di dalam kondisi yang sangat memprihatinkan ini, peran pemuda dalam mengambil tindakan, mengasa ketajaman intelektual, kreeator pembangunan, belum muncul ranah publik untuk melengser pejabat publik. Mahasiswa (pemuda) masa kini dihadapkan pada konsumerisme. Tidak melihat pada persoalan bangsa. Pemuda sekarang menjadi bingung karena dihadapkan pada instan. Para mahasiwa mengikuti acara bukan empat mata, acara 2 miliar di tv dan lain-lain yang sudah siap untuk meramaikan oleh mahasiswa. Mahsiswa(pemuda) konon adalah suatu pontensi bagi Negara sebagai armada bagi kemajuan bamgsa.peran pemuda sangatlah penting untuk mengisi pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Dalam situasi yang tumbuh dan berkembang di era globalisasi saat ini, menuntut peran katif pemuda sebagai kekuatan moral, control sosial dan sebagai agen perubahaan bagi semua aspek pembangunan nasional. Namun dilingkungan kampus sebagai basis pemuda belum ada tanda-tanda pengembangan kajian, jurnal ilmiah yang dibublikasikan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan. Peran pemuda dikampus menciptakan kereatif, inofative untuk membangun kampus sebagai media belajar bagi semua orang. Dengan demikian tumbuh subur dalam mengembangkan
Bertolak dari sejarah masuknya bangsa papua masuk ke pangkuan Negara kesatuan republik Indonesia pada tahun 1962. Pada tahun 1963 masyarakat papua mersakan pendidikan seperti layaknya di daerah lain indonesia. Namun tidak semua anak daerah menngenjam ke perguruan tinggi karena dikuasai oleh para kolonialisme (indonesia). Pemuda-pemuda papua pada saat itu mendaptkan pendidikan hingga menamatkan ijasah kesarjanaan dan sekaligus pahlawan bangsa adalah mereka menjadi kepala daerah (gubernur) di papua (irian jaya) seperti Frans Kaisepo, Agup Zainal dan lainnya. Zaman berubah cepat roda pembangunan baik itu perekonomian, teknologi, masuknya budaya luar masuk ke papua.
Zaman semakin hari semakin berubah, kini dihadapkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Arus informasi semakin meluas ke segala penjuru tanah air. Masuknya perkemabngan teknologi membawa suatu perubahaan dan membawa suatu keburukan bagi masyarakat miskin yang tidak tau apa apa. Perubahan dari sisi positif adalah bahwa perkembangan pembangunan fisik, membuka isolasi, percepatan pembangunan ke seluruh pelosok papua. Masyarakat mengenal dunia luar, mengenal pendidikan, kesehatan, menata ekonomi, menatap masa depan. Diberikannya otonomi khsus bagi provinsi papua dan papua brat dengan UU no 21. Tahun 2011 bagi kedua provinsi. Pembangunan papua era otonomi khusus menjadi hal yang tabu bagi masyarakat awam.
Bagaimana dengan pemberdayaan pemuda papua? Tidak digubris hal ini pemerintah daerah tidak memperhatikan sehingga banyak pemuda menganggur di kampong seketika tamat SMA. Tamat SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena alasan uang biaya kuliah tidak ada. Pemuda desa nganggur di kampong tidak menikmati uang otonomi khusus yang pada tahun ini mencapai 28 triliun lebih. Pemerintah daerah dalam hal ini KNPI provinsi dan kabupaten tidak memberdayakan pemuda. Uang pemuda hanya digunakan oleh kepentingan pribadi. Ketua KNPI provinsi maupun kabupaten hanya mengenal kegiatan KNPI adalah menyelenggarakan kegiatan olahraga. Aneh jika hanya berpikiran demikian? mengutip dari suara Bung Karno di atas bahwa sejauh mana pemerintah daerah provinsi papua menyiapkan 10 pemuda papua untuk menggoncangkan dunia? Sejauh mana seluruh kabupaten di papua menyiapkan 10 pemuda untuk goncangkan dunia? Sejauh mana seluruh distrik di papua menyiapkan 10 pemuda untuk goncangkan dunia? Sejauh mana seluruh kampong yang tersebar di seluruh papua menyiapakan 10 pemuda untuk goncangkan dunia? Pertanyaan reflektif dan segaligus sindiran pemerintah provinsi sampai pemerintahaan kampong menjadi bahan refleksi untuk dapat memberikan yang terbaik dari yang baik dan merubah pandangan pemuda yang selama ini bagi mereka adalah sepak bola. Pandangan pemerintah daerah (KNPI) alias kuli bangunan pemerintah Indonesia uang pemuda yang dianggarkan oleh pemerintah hanya sebatas pada membeli kostum, membeli bola, dan pada akhirnya menyelenggarakan turnamen sepak bola, volli, basket dan lainnya.
Pemuda sebagai tulang punggung pembangunan perluh diberdayakan tentunya. Sejauh ini hemat penulis pemerintah daerah belum memberdayakan kepada pemuda kampong sampai pemuda yang sedang belajar. Uang pemuda yang dianggarkan diberdayakan SDM-nya melalui mentereningkan dan melakukan pelatihan-pelatihan seperti jurnalistik, mengemudi, bongkar pasang barang elektronik, belajar cara membuat kursi rotan, menjadi tukang bangunan dan lainnya. Banyak hal yang harus dilakukan oleh pemuda papua dengan memanfaatkan uang otonomi khusus yang ada.
Fransiskus Kasipmabin

Tidak ada komentar: