berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Selasa, 05 Oktober 2010

PENDIDIKAN MORAL DIUTAMAKAN DI BANGKU SEKOLAH


Persoalan paling sulit untuk dipecahkan oleh orang lain atau siapapun, memperbaiki bahkan semudah itu diselesaikan adalah masalah moral hidup (kepiribadian) seseorang. Persoalan moral dihiraukan oleh pihak-pihak yang mendidik seseorang dari kecil (orang tua) sampai pada tingkat sekolah maupun tingkat universitas (pengelola sekolah), sehingga dalam hidup ini tidak menemukan makna hidup yang sesuai citra yang diberikan Allah kepada kita. Kadang hidup tanpa ada tujuan yang jelas, walaupun persoalan yang dihadapi dan maupun membuat persoalan belum mengenal dengan jelas apa yang dibuatnya. Dengan demikian seseorang tumbuh menjadi dewasa yang memiliki integritas yang tidak jelas, sehingga membawa ke lembah hitam.
Kadang pemimpin Indonesia sering terjadi cap hitam dari masyarakat adalah karena mereka tidak memiliki (mendapatkan) pendidikan moral sejak masih sekolah maupun seketika mereka kuliah di perguruan tinggi, dengan demikian modal hidup dan modal pengapdian belum terbentuk yang menyebabkan persolan korupsi ini belum juga kunyung sembuh bahkan merebaknya korupsi baik di tingkat pemerintahan desa, pemerintahan distrik, kabupaten, dan provinsi . Banyak pemangku kepentingan di Negara ini para koruptor, para teroris mendapatkan hiba berupa meringankan beban yang ditangung. Sedangkan orang miskin yang kurang mampu yang tidak punya kekuatan mendapatkan hukuman sesuai undang-undang yang dilanggarkannya. Bagaimana mungkin hal ini terjadi demikian? Perluh ada ketegasan dari pihak-pihak terkait yang selama ini mengendalikan system yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang yang belaku. Dengan harapan regenari kedepan bisa bebas dari korupsi. Tetapi pemimpin sekarang sering menambah masalah, menghiraukan undang-undang yang berlaku, kerja tidak berdasarkan mekanisme yang ada, sehingga ujung-ujungnya korupsi itu terjadi.
Pendidikan moral anak usia dini sangat penting untuk dilakukan karena beberapa tujuan mendasar yang perluh kita lihat yaitu untuk menerangkan hakikat kebaikan dan kejahatan kepada anak usia dini. Hal ini penting sebab, enta kita senag atau tidak dunia manusia dikuasai oleh gagasan-gagasan yang benar dan yang salah, yang baik dan yang jahat. Dalam makalahnya yang berjudul “mendampingi kaum muda lewat universitas” Romo Madya Utama SJ memaparkan: dalam sidang paripurna yang keempat tahun 1986, Federasi Konferensi-konferensi Wali Greja Asia (FABC) menyatakan bahwa kebanyakan kaum muda Asia yang merupakan 60% dari penduduk Asia sungguh mengalami berbagai macam penderitaan: perbudakan kebodohan, tuna aksara tidak memiliki keterampilan, pengangguran, ketidak-jelasan masa depan, tidak ada konsistensi antara mereka yang pelajari disekolah dan mereka saksikan hidup sehari-hari, gempuran materialisme dan konsumerisme, ideology kosong yang menyesatkan serta kemiskinan yang melilit dan tak terelakan. Semuanya ini bisa menyesatkan membawa kaum muda mencari penghiburan yang keliru: narkotika, tindak kekerasan minuman keras, seks sebelum menikah (seks bebas), kriminalitas, bunuh diri dll. Dengan demikian langka awal yang musti dilakukan adalah mendampingi kaum muda lewat universitas yang kita miliki.
Uraian di atas mengantarkan bahwa pendidikan moralitas bagi kaum muda sangat penting untuk dilakukan oleh pihak sekolah maupun universitas, agar kaum muda tidak mencari penghiburan, keliru, seks bebas sehingga moralitas daripada seseorang tersebut tercemar dalam moralitasnya. Dengan mengajarkan moralitas yang diselenggarakan oleh sekolah atau PT dalam bentuk apapun bisa mengantarkan mahasiswa maupun pelajar untuk menemukan jati-dirinya. Jati diri yang penting dalam hidup adalah menjadi citra dan mitra kerja Allah di dunia ini.(Frans/co administrator Website Komapo)

Tidak ada komentar: