PIJAKAN KEHIDUPAN MANUSIA BARU
APLIM APOM KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA
KOMUNITAS MAHASISWA PELAJAR
APLIM APOM (KOMAPO)
SE JAWA BALI DAN
SULAWESI KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA 2011/2013
BUKU PEMATERI MAKRAB KOMAPO
NAMA LENGKAP :
TEMPAT TANGGAL LAHIR :
KORWIL :
UNIVERSITAS :
FAKULTAS/PRODI :
HARAPAN BAGI KOMAPO :
KATA
PENGANTAR
Teman-teman terkasih, dalam
mengawali setiap kegiatan marilah kita selalu mengucapkan syukur dan terima kasih
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan kaunia-Nya kita bisa dapat
melaksanakan kegiatan, perbuatan, tindakan apapun dalam kehidupan
sehari-hari. Begitu juga dalam masa
penerimaan anggota KOMAPO baru, dengan kerja keras akhirnya kembali kita berkumpu
di tempat ini dapat untuk mempersatukan tekat dan komitmen kita untuk
memperjuangkan harkat dan martabat orang muda, mahasiswa, dan masyarakat
pegunungan bintang di tanah jawa Bali dan Sulawesi ini. Selamat bergabung
anggota baru di komunitas mahasiswa dan pelajar aplim apom (KOMAPO) se-jawa
bali dan Sulawesi kabupaten pegunungan bintang papua dan selamat berproses dan
berdinamika.
Pada awal pertemuan dalam masa
perkenalan organisasi ini, saya berharap dapat memahami dan mengenal bagaimana
proses perjuangan para pendahulu dalam
membentuk, mendirikan, dan membangun organisasi yang pengaruhnya sangat besar
untuk perubahan dan dinamika di negeri tercinta Aplim Apom kabupaten pegunungan
bintang provinsi papua. Komunitas yang dibangun sebagai wadah belajar, mengkaji secara ilmiah dan mendorong
pembangunan di tanah aplim apom. Pembangunan pegunungan diberbagai sector perlu
ada pengkajian mendalam secara ilmiah, sehingga mengetahui aspek mana yang
terpenting untuk didahulukan dan terus dikembangkan upaya terobosan baru demi
tercapainnya sebuah tujuan yang dinginkan oleh masyarakat. Komunitas sebagai wadah
atau kelompok belajar bersama, memahami, membaca situasi dan mengkaji kajian-kajian ilmiah, mendorong untuk
membentuk manusia-manusia yang kompeten yang siap dipakai di semua sector
kehidupan. Komunitas Mahasiswa Pelajar Aplim APom (KOMAPO) se Jawa Bali dan
Sulawesi Pegunungan Bintang mendorong kader-kader penerus pembangunan yang
militan dan mampu mejawab kebutuhan
daerah.
Teman-teman yang terkasih, dalam
masa perkenalan ini semoga kita juga memahami setiap prinsip dan aturan dalam
organisasi sehingga kita mendapatkan
proses belajar yang disiplin dan baik. Hal itu nantinya akan digunakan
sebagai bekal hidup kita dan bekal aksi sesuai dengan misi kita yaitu meningkatkan kemampuan berpikir, daya cipta, pemahaman diri, pengakuan
diri dan membentuk manusia berkualitas. Perluh diketahui bersama bahwa komunitas mahasiswa pelajar aplim apom
(KOMAPO) se Jawa Bali dan Sulawesi mempunyai komitmen yang kuat untuk merangkul
seluruh mahasiswa pegunungan bintang yang kuliah di luar Papua dan Papua Barat.
Cakupan kerja KOMAPO meliputi korwil JABOTABEK, Jawa Tengah, Yogyakarta, SALO,
Jawa Timur, Sulawesi. Badan pengurus KOMAPO Koordinator Wilayah mampu dan dapat
mendata mahasiswa di wilayah kerjanya. Proses mendata mahasiswa sangat
dibutuhkan demi kelancaran koordinasi di tingkat organisasi samapi dengan
kepentingan biaya kuliah.
KOMAPO sebagai sebuah wadah belajar
dan tentunya mempunyai visi dan misi serta program kerja yang jelas, dengan
demikian setiap periode tentunya dapat dipertanggungjawabkan kepada anggotanya,
masyarakat serta pemerintah daerah kabupaten pegunungan bintang. Esensi dari
malam keakrapan (MAKRAB) adalah agar setiap anggota KOMAPO mampu mengenal satu
sama yang lain, mengenal anggota korwil lain, mengenal kaka tingkat dengan ade
tingkat, serta memper erat tali persaudaraan yang telah diwariskan oleh nenek moyang
orang Aplim Apom. Sehingga komitmen yang bersama dan harapan yang sama pula
mewujudkan harapan bersama.
Akhir kata, sekali lagi saya
menyampaikan selamat bergabung menjadi angggota KOMAPO, selamat berdinamika dan berproses di komunitas mahasiswa Pelajar
Aplim Apom se jawa bali dan Sulawesi kabupaten pegunungan bintang papua. Mohon
maaf jika ada kata yang menyinggung perasan sodara dan sodari sekalian, serta
kekeliruan yang dapat mengangu proses belajar anda di tanah jawa, bali dan
Sulawesi ini. Semoga kekompakan kita mewujudkan KOMAPO yang lebih baik dari
sebelumnya. Yepmum, Telep, Asbe, Yelako,
Lapmum.
Hormat saya,
Fransiskus Kasipmabin
SEKJEN KOMAPO
APA ITU KOMUNITAS?
Inggris : Community
Dalam
bahasa Latin : Communitas, dari kata communis,
com artinya dengan atau bersama
dengan, dan munis artinya batas,
ikatan.
Dengan
demikian ada beberapa pengertian yang dapat kita pahami.
Menurut kamus Bahasa Inggris,
Komunitas adalah:
v Community artinya Masyarakat atau komunitas.
This is a good community in which to live: masyarakat ini baik untuk bertempat
tinggal.
v Community development artinya pembangunan masyarakat
v Community of interest Artinya Persamaan kepentingan
v Community of scholars artinya himpunan sarjana – sarjana
Beberapa Pengertian
v Komunitas dalam arti lebih luas, dapat menunjuk pada setiap struktur
sosial yaitu setiap persekutuan manusia yang bersifat permanen demi pencapaian
suatu tujuan umum.
v Secara spesifik, komunitas merupakan sebutan bagi kelompok – kelompok
alamiah (keluarga, rakyat) atau bagi persekutuan – persekutuan yang tumbuh dari
ide atau tujuan yang sama, yang menyatukan. Sebaliknya masyarakat adalah suatu
perkumpulan dengan tujuan tertentu yang terutama bersandar pada suatu
perhitungan rasional, artinya anggota – anggota tidak harus mengenal satu sama
lain dan merupakan suatu struktur legal.
v Suatu Komunitas adalah lebih berdasarkan suatu kesatuan cinta dan
keprihatinan timbal balik yang sungguh – sungguh sangat erat.
v Dapat menyatakan hasrat – hasrat yang paling dalam dan sungguh –
sungguh melihat kesatuan batin anggota komunitas itu.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, saya mau melihat kehidupan manusia Apyim Apom
sebagai sebuah komunitas atau bukan merupakan sebuah komunitas?
SUKU-SUKU MANUSIA DI
PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA
Salah satu mitos nenek moyang manusia Ngalum, Ketengban, Morop,
Kabom, Kimki, Lepki dan Una bahwa mereka berasal dari sebuah gunung ternama
yaitu Aplim dan Apom. Manusia pertama diciptakan di Aplim kemudian menempatkannya
di Apom lalu mulai berkembang hingga memenuhi seluruh wilayah Pegunungan
Bintang. Sejumlah marga manusia yang terdapat di seluruh Pegunungan Bintang
yakni hidup dan berkembang dalam satu rumah adat yaitu Apiwol. Suku-suku itupun berasal dari beberapa
marga inti kemudian berkembanglah sub - sub marga yang menyebar ke wilayah
selatan, timur, barat dan ke arah utara dengan kelengkapan hidupnya
masing-masing.
Sejumlah suku manusia itu berkembang dan kemudian menempati
di wilayah pegunungan dan pesisir dengan memiliki hak ulayat tanah sebagai
leluhur hidup mereka. Oleh karena itu, semua marga yang terdapat dalam beberapa sub suku itu
sudah memiliki kekayaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka sampai
sekarang, misalnya tanah dan sejumlah perlengkapan dasar hidupnya.
Semua marga yang ada merupakan suatu kesatuan struktur
sosial dan budaya yang sudah lama terbentuk sejak suku-suku manusia di seluruh
wilayah Pegunungan Bintang. Sesungguhnya kelompok-kelompok suku ini adalah
komunitas basis. Komunitas selalu memiliki budaya, rumah adat, marga, jiwa dan ciri khas hidup yang hampir sama dalam
mempertahankan eksistensinya sesuai dengan nilai-nilai hidup yang mereka miliki
sejak adanya manusia pertama di suatu wialyah di berbagai belahan dunia,
termasuk orang Pegununagn Bintang Papua.
Kita mesti mengetahui bahwa rantai kehidupan bagi manusia Ngalum/Ngaum,Ketengban,
Kimki, Lepki, Kabom, dan Morop sudah terbentuk sejak manusia pertama ada,
walaupun beberapa suku yang ada belum pernah ada kontak dengan suku lain seperti suku Kimki
dengan suku Murop atau suku Morop dengan Ketengban. Namun setelah masuknya
pengaruh luar (gereja) sudah mengadakan pendekatan secara barter dan pendataan
secara baik oleh pihak gereja maupun lembaga adat (1980-an), maka kini sudah
jelas dan semakin mengenal antara satu suku dengan suku yang lain antara marga
satu dengan marga lain berdasarkan silsila ketuturunan dan sebagainya.
Berdasarkan sejumlah potensi yang dimiliki maka orang muda Pegunungan Bintang bersepakat
mau mengkaji tentang seluruh perkembangan hidupnya melalui kegiatan-kegiatan
edukatif, terutama lewat proses studi. Dengan harapan beberapa tahun kemudian
dapat membuka wawasan masyarakat Pegunungan Bintang secara khusus dan umumnya
Papua.
Sejalan dengan pandangan awal tulisan ini bahwa kehidupan
suku-suku, sub-sub suku, marga-marga, sub-sub marga yang ada di seluruh
Pegunungan Bintang merupakan sebuah komunitas yang diciptakan atangki (Allah) untuk hidup beramal,
berbakti kepada-Nya sebagai wujudnyata
mereka di dunia. Berdasarkan pengamatan saya selama ini bahwa sejumlah nama
perkumpulan orang muda yang dimiliki perkumpulan mahasiswa Papua di seluruh Indonesia
belum benar-benar mewailiki hal mendasar bagi keihupadan manusia suku setempat
(Kontektualkan) dalam mendorong perkembangan seluruh potensi dirinya yang yang
memang dilahirkan dan dibesarkan dalam kehudpan suku itu sendiri. Hal ini
penting agar mengangkat identitas diri manusia sebagaimana suku bangsa
lain yang ada di dunia. Hal seperti ini
tidak diangkat dan dibicarakan dari sekarang maka kemudian bisa saja mengalamai
degradasi nilai-nilai hidupnya sebagai manusia Pegunungan Bintang atau manusia Papua.
Salah satu cara yang dapat mendorong kita bisa melihat secara kritis atas
segala persoalan hidup manusia adalah dengan membaca paradigma atau pandangan para ahli/filsuf
yang tentu membuka wawasan kita untuk berani melakukan tindakan-tindakan
edukatif untuk sebuah perubahan. Kegiatan edukatif dinataranya melalu
pembelajaran secara terarah di sebuah organisasi secara formal maupun nonformal.
Dengan demikian saya tergerak hati untuk berani memberi nama Komunitas
Mahasiswa Aplim Apom (KOMAPO) untuk Sejawa Bali dan Sulawesi.
DASAR PEMBERIAN NAMA KOMUNITAS.
1.
Sejarah mitose kehidupan manusia Aplim
Apom (Pegunungan Bintang)
2.
Ciri Khas Manusia Ngalum,Ketengban, Morop, Kabom,
Kimki, Lepki.
3.
keselamatan nilai-nilai adat dan
budaya
4.
Keprihatinan pengaruh perkembangan
IPTEK (IT).
5.
Keselamatan potensi manusia dan
potensi sumber daya alam
6.
Kedepan memiliki hasil kaji-kaji
khusus
MAKSUD PEMBERIAN NAMA
Pemberian
nama oragnisasi ini dengan maksud :
Ø Agar manusia Aplim Apom benar-benar memahami dan membina diri dengan
memegang pada nilai budaya manusia suku-suku di Pegunungan Bintang.
Ø Semua nilai-nilai hidup (adat,budaya
dan agama) manusia suku-suku di Pegunungan Bintang benar-benar
menjadi bagian dari hidup generasi penerus.
Ø Agar dijadikan acuan untuk menggantikan nama kabupaten Pegunungan
Bintang ke dalam bahasa daerah yaitu bisa
saja mengambil setingan kata Pegunungan Bintang dalam bahasa daerah dari setiap
suku yang ada dan diikuti perangkat daerah lainnya, mis. Nama Jl, nama bangunan
tertentu, dll.
Ø Mahasiswa harus memahami akan sejarah Hidup Manusia Aplim Apom
Ø Dapat memberi warna terhadap perkumpulan lain yang masih adopsi dengan
pengaruh bahasa Indonesia.
Ø Mendorong IMPETANG untuk bersama-sama menentukan nama organisasi yang
satu dan yang sama diberlakukan seluruh Indonesia. Bila perlu menentukan nama
sesuai mitos nenek moyang manusia suku-suku di wilayah Pegunungan Bintang.
Ø Mendorong DPRD untuk bisa membuat PERDA yang benar-benar mengakomodir
ciri khas manusia Ngalum,Ketengban, Kabom, Kimki, Lepki.
Ø Nama KOMAPO ini kelak menjadi suatu lembaga Independent tentang pengembangan
potensi manusia Pegunungan Bintang Se-Indonesia.
Ø Manusia yang hidup di KOMAPO sungguh menjadi manusia yang mempunyai
hati untuk memanusiakan manusia baru Pegunungan Bintang khususnya dan Papua
umumnya.
Komunitas merupakan suatu
perkumpulan manusia yang memiliki struktur sosial, struktur budaya khas, yang
menjadi dasar pijakan dalam menempuh hidup dengan dasar cinta dan kasih
diantara sesama manusia. (Apyimtean,04).
LATAR BELAKANG
KOMAPO
Berbagai persoalan yang terjadi dari
tahun ke tahun dalam diri manusia Aplim Apom selama hidupnya, terutama
pertumbuhan dan perkembangan pembangunan fisik dan nonfisik (SDM) yang selalu
dikatakan oleh orang yang taraf berpikirnya cukup maju. Manusia Papua Aplim
Apom tidak mengalami perubahan yang nampak dan keadaannya tetap begitu –begitu
saja. Akhirnya kami sebagai mahasiswa Pegunungan Bintang yang sedang belajar
bersama orang lain mempunyai keprihatinan bagi manusia dan alam Pegunungan
Bintang. Kami mau dan berani mengangkat kembali realitas hidup itu melalui
kumpulan sebuah gagasan dan akhirnya dibentuk sebuah Komunitas yang ingin
menampung dan mengembangkan gagasan manusia mahasiswa Aplim Apom di Yogyakarta
Indonesia.
KOMAPO dibentuk atas dasar keprihatinan mahasiswa Aplim
Apom Papua di Yogyakarta mengenai realitas hidup manusia dan perkembangan
pembangunan fisik dan non fisik di daerah Pegunungan Bintang. Kami menganggap
hal ini sangat penting dalam pengkajian dan pengembangan potensi mahasiswa
Pegunungan Bintang melalui komunitas ini untuk melihat kelebihan dan kekurangan
kami masing – masing menuju pencapai tujuan.
Kami melihat bahwa sejumlah manusia yang ada di Pegunungan
Bintang mempunyai kekhasan budaya yang berbeda antara satu suku dengan suku
yang lain walaupun pada hakekatnya satu,
yaitu berasal dari Aplim Apom. Ada beberapa suku yang hidupnya di pesisir
sungai dan pantai sedangkan suku – suku lainnya berada di daerah pegunungan.
Dengan demikian kami mampu dan mau mempertanggungjawabkan atas apa pun yang
dialami manusia dan akan terjadi dalam menjalankan kepengurusan komunitas ini
kedepannya. Untuk itu, KOMAPO berani mengadakan komunikasi bersama orang lain
dengan mengangkat sejumlah hal yang ada, melihat pengalaman lalu berpijak masa
sekarang dan berorientasi ke masa depan daerah Pegunungan Bintang khususnya dan
Papua Umumnya.
Terbentuknya komunitas
ini karena adanya keprihatinan dan dorongan para kader bangsa Pegunungan
Bintang yang ada di Yogyakarta (Spey Yan Charolus Bidana ST. M.Si, Melianus
Alwolka SE, Bibunbun Benny Yawalka
SP), para pengurus adat Aplim Apom dan dengan
melihat realitas hidup manusia Papua dan mahasiswa Papua
se
Indonesia. Untuk mengatasi berbagai hal yang telah berlalu itu, melalui wadah
ini mau mengangkat kembali nilai budaya dan adat yang seharusnya diterapkan
untuk dipelajari dan dimiliki oleh manusia Aplim Apom. Dengan demikian pengaruh
kegiatan mahasiswa terus merajai dimanapun manusia muda Pegunungan Bintang
berada, supaya sungguh – sungguh menyadari akan apa yang seharusnya disiapkan
untuk masa mendatang dan mengerti akan makna manusia baru sejak dini.
Sejak menarik dan diakuinya wilayah Pegunungan Bintang
sebagai bagian dari kabupaten Jayawijaya sungguh tidak mengalami perubahan
pembangunan yang sesuai dengan apa yang dijanjikan melalu pemilu dan iven –
iven lainnya (Pembangunan fisik dan terutama non fisik). Yang nampak hanyalah
penunjukkan DPR, pengadaan gedung SD tanpa guru dan tidak mempunyai
keprihatinan untuk daerah Aplim Apom. Utusan para penyambung suara rakyat dari tiap distric pun tidak
pernah memperjuangkan kepentingan rakyatnya tetapi hanya untuk kepentingan
pribadinya (terbatasanya pengetahuan – tingkat pendidikan).
Dari masa ke masa, perkembangan pendidikan guna
memanusiakan manusia Aplim Apom sangatlah kurang, karena kurangnya perhatian pemerintah daerah
dan mungkin karena kabupaten Jayawijaya memiliki wilayah yang sangat luas
membuat tidak bisa bergerak sampai ke daerah – daerah terpencil.
Kini manusia Aplim Apom menyadari bahwa pendidikan merupakan tolok ukur keberhasilan
segala lini kehidupan berbagai negara di dunia dan “itulah yang kami mau”. Untuk itu KOMAPO mau berusaha di bidang pengkajian dan pengembangan
secara intern dan ekstern dengan berfokus pada “pendidikan humaniora” dari tingkat mahasiswa dan realisasinya pada
masyarakat adat dan generasi berikutnya.
Kenyataan kongkrit yang dihadapi oleh manusia Pegunungan
Bintang sampai saat ini, dalam rangka memperkenalkan manusia Aplim Apom dalam
dunia pendidikan yang nantinya menjadi manusia berkualitas yang dapat
memanusikan manusia secara berkesinambungan adalah Swasta Katolik dan
Protestan. Dimana misi utamanya adalah mengabarkan injil ke seluruh pelosok
Pegunungan Bintang dan hasilnya tepat. Keberhasilan beberapa intelek Pegunungan
Bintang dan juga begitu banyak jumlah mahasiswa yang menyebar ke seluruh
Indonesia karena adanya sekolah swasta dan bukan keprihatinan pemerintah dengan
mengadakan sekolah negeri. Untuk itu, melalui komunitas ini akan terus berjuang
memberikan gambaran pemikiran kepada generasi Aplim Apom untuk melihat dan
merubah keadaan yang tidak menentu hingga akhir – akhir ini melalui jalan yang
dirintis oleh para misionaris itu. Dengan maksud, pada masa mendatang dapat
menghasilkan manusia yang sungguh – sungguh mempunyai hati untuk membangun dan
mempertahankan keadaan kepolosan manusia dan alam yang melimpah dengan kekayaannya itu.
DASAR PEMIKIRAN
Bumi diciptakan Allah dan
diperuntukkan bagi sejumlah makhluk hidup dan makhluk mati. Makhluk yang paling
hakiki adalah manusia. Manusia mampu melakukan sesuatu sesuai dengan
kemampuannya, sebagai manusia wanita dan manusia laki – laki. Oleh karena itu
sebagai dasar pemikiran pembentukan komunitas “KOMAPO” adalah ingin mengangkat
kenyataan hidup manusia Aplim Apom. Manusia Aplim Apom adalah hidup dan berkembang
di sepanjang sungai Digul (Oksop) dan sungai sifik (Oktasin), sungai Papi (Okpapi)
dan Sungai Yamii (Okyamii). Manusia Aplim Apom memandang keempat sungai ini
adalah sebagai sumber kehidupan sepanjang manusia itu berada di Aplim Apom.
Manusia Aplim Apom mempunyai pandangan bahwa Allah (Atangki) senantiasa bersama
di dalam seluruh rangkaian hidupnya. Manusia Aplim Apom mempunyai berbagai
kekayaan alam yang tentu mendukung perkembangan potensinya yaitu talenta yang
dimiliki oleh setiap suku, marga, bahkan pada individu manusia itu sendiri.
Bertolak dari keberadaannya bahwa
sesungguhnya manusia ini (Aplim Apom) belum pernah disentuh secara sadar oleh perkembagan luar, terutama pemerintah sebagai tulang punggung
perkembangan pembangunan di negeri ini. Dimana salah satu tujuan negara ini
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa manusia, salah satunya adalah bangsa
manusia Aplim Apom (manusia Pegungan Bintang). Saat ini kami menyadari bahwa
sejumlah langkah yang dilakukan oleh pihak tertentu belum mampu membuka mata
dan hati manusia Papua Pegunungan Bintang untuk keluar dari kemelutan itu.
Manusia Aplim Apom bisa keluar dari keadaan ini hanya dengan jalan pendidikan
formal yang sungguh baik dan berakar.
Manusia Aplim Apom sungguh merindukan akan sejumlah hal yang dialami
oleh orang lain di negeri ini melalui pendidikan, tetapi belum juga dijangkau
oleh orang lain itu. Maka kini dia ingin
berjuang bersama manusia lain atas terbentuknya kabupaten baru sejak
2002 lalu.
Pada prinsipnya, yang menjadi tolok ukur keberhasilan
pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang adalah harus adanya sikap keterbukaan
dan kebersamaan dari manusia Aplim Apom yang ada di seluruh jagat raya
Pegunungan Bintang maupun di tingkat mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia.
Untuk itu, mahasiswa yang berada di luar dari Kabupaten Pegunungan Bintang harus berpikir secara
kritis dan membuat sesuatu hal yang sungguh – sungguh membangun dirinya dan
tentu akan kembali membangun daerah dan manusia Pegunungan Bintang dari
berbagai bidang kehidupan. Manusia mahaiswa hendaknya cepat dan tanggap
terhadap situasi yang telah terjadi di negara ini umumnya dan Papua khususnya.
Dengan demikian kita bisa menyatukan ide dan pandangan untuk membantu
penyelenggaraan pembangunan yang selama ini berjalan ditempat.
KOMAPO ingin menghasilkan manusia yang sungguh berkompeten,
yaitu dengan cara mengikut sertakan mahasiswa dalam kegiatan kepemimpinan
maupun bentuk kegiatan lain yang sungguh membantu perkembangan potensi diri dan
meningkatkan kognitifnya melalui perkuliahan. Kami menyadari bahwa bukan
manusia Pegunungan Bintang tidak akan membuat sesuatu dengan melibatkan dirinya
secara sungguh – sungguh dalam kegiatan apa pun, karena kami tahu bahwa mental
manusia Indonesia dan Papua umumnya adalah masih mempertahankan daerah, suku,
dan marganya walaupun dia itu adalah
seorang pemimpin.
Sampai dengan saat ini orang Papua belum menyadari akan apa
yang dia pikirkan, dikatakannya dan dilakukannya, lalu mengatakan bahwa dirinya
adalah seorang nasionalis atau dikatakan bahwa dia adalah orang nasionalis. Hal
seperti ini keliru karena kita semua berasal dari sistem pendidikan yang tidak
sesuai dengan taraf berpikir manusia Papua (bagaimana mendewasakan manusia
melalui pendidikan ala Papua). Oleh karena itu, KOMAPO ingin melihat dari
beberapa sisi yang sangat fundamental ini dan merupakan hal yang sangat berat
karena berbicara tentang pembentukan diri individu menjadi pribadi yang unik di
kalangan masyarakat, yaitu menjadi
pemimpin yang sungguh menjadi pemimpin.
Pendiri KOMAPO berpandangan bahwa sangat tepat jika manusia
Aplim Apom memulai dengan hal terkecil yang selama ini orang lain menganggap
soal biasa seperti membina diri manusia adalah sangat sepele tetapi sekaligus
menjadi hal yang sangat fundamental yaitu “ Membangun diri pribadi dan untuk
membangun diri manusia lain melaui belajar ” supaya potensi manusia dari
generasi ke generasi berikutnya sungguh – sungguh tumbuh dan berkembang secara
terarah demi pengangkatan nama Apyim Apom dan nama Suku Ngaum, Kupee, Batom,
Aboi, dan muop di mata dunia.
Komunitas Mahasiswa Aplim Apom mempunyai orientasi kedepan
adalah membuat Lembaga Independent yang tugas utamanya adalah menyiapkan kader
manusia Aplim Apom yang siap dipakai di masa globalisasi, yakni manusia yang
mempunyai hati untuk melihat realita hidup manusia masyarakat Papua umunya di
masa mendatang. Manusia yang akan disipakan adalah mereka yang sudah
menyelesaikan perkuliahan entah D2/D3, starata satu atau Strata dua tetapi
belum mampu memimpin orang banyak maupun mereka yang mempunyai kompetensi dan
niat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Bahkan menyiapkan
para pengrajin untuk kembali membuka
perusahaan tertentu di Pegunungan Bintang.
VISI DAN MISI KOMAPO
VISI
Terwujudnya kualitas sumber
daya manusia Pegunungan Bintang yang berkualitas baik, berkembang secara utuh,
optimal dan mandiri di tahun 2020
MISI
Meningkatkan kemampuan
berpikir, daya cipta, pemahaman diri, pengakuan diri dan membentuk manusia
berkualitas.
TUJUAN KOMAPO
Ø
Sebagai wadah komunikasi yang
netral dan memiliki keprihatinan untuk memperbaharui diri pribadi manusia muda
Pegunungan Bintang dari ketertinggalan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, Informasi dan komunikasi
melalui proses belajar.
Ø Untuk mengangkat budaya daerah sebagai landasan hidup manusia Pegunungan
Bintang dalam mengembangkan potensi dirinya menjadi manusia yang dapat
memanusiakan manusia baru yang diharapkan.
Ø Dapat menumbuh kembangkan dan mempertahankan tujuan, cita – cita, harapan
dan moto kabupaten Pegunungan Bintang secara berkelanjutan.
Ø Membuka jaringan kerja sama dalam hal tertentu dengan perkumpulan
mahasiswa lain yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangkai
penyesuaian dan mengakrabkan potensi Mahasiswa Pegunungan Bintang dengan
mahasiswa non Pegunungan Bintang dalam pemberdayaan dirinya.
Ø Mengkaji potensi pribadi dan mengembangkan dengan mengikuti
seminar-seminar, organisasi yang menunjang dan pemanfaatan fasilitas lain yang
ada di Yogyakarta.
TANTANGAN
. Manusia
Aplim Apom benar-benar menguasai bidang ilmu yang dipelajari saat ini dan mampu
membuka diri serta menerima adat sebagai landasan hidup manusia yang kemudian mengawinkannya
dengan apa yang telah didapatkan dalam proses pendidikan dan sekaligus mengaitkannya
dengan ajaran kitab suci yang kita yakni
(atangki wenga).
. Mampukah
manusia Aplim Apom menguasai apa yang sedang dipelajari untuk manusia lain? Dan
berani berpegang teguh pada pemahaman kita kepada atangki?
. Untuk
meningkatkan ketertinggalan IPTEKOMFO (IT) dan mengangkat kembali manusia yang
masih mentah ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan, mulai membuka
pendidikan sekolah berpolah asrama. Dengan jumlah di setiap kecamatan dua
sampai tiga sekolah dasar berprestasi dan satu
SLTP berprestasi dan empat SD, SLTP, dan dua SMU berprestasi di ibukota
kabupaten.
. Apakah
manusia Aplim Apom mempunyai keprihatinan untuk membuka sekolah berpola asrama
dan adat?
. Membuat
pendidikan culture (pendidikan informal) Adat Aplim Apom sebelum anak memasuki dunia pendidikan formal dan
pembimbingan berlanjut sampai pada tahap pendewasaan. Kemudian menegakkan
kembali nilai adat suku-suksu di Pegunungan Bintang.
. Apakah
nilai adat dan budaya sangat berarti bagi manusia muda Pegunungan Bintang?,
perlukah bagi Anda nilai moralitas manusia Pegunungan Bintang?
. Wanita Pegunungan
Bintang harus berani membuka diri dan secara kritis mengakui sebagai manusia
wanita untuk berjalan bersama laki-laki untuk menemukan kealaannya masing-masing
supaya menjadi manusia diantara manusia lain di tanah Papua.
. Apakah
wanita Pegunungan Bintang sadar akan diri sendiri? Apakah ada keinginan untuk
mengangkat wanita Pegunungan Bintang?
. Menggunakan semua sumber daya secara efisien dan efektif.
. Mampukah kita menggunakan semua sumber daya yang ada?
HARAPAN KOMAPO
. Semua orang
Aplim Apom menjadi manusia dan mempunyai keprihatinan yang besar terhadap alam
dan manusia serta segala isinya supaya seruan manusia baru itu bagaikan cahaya
bintang yang menerangi kegelapan pada malam hari di alam Aplim Apom.
. Manusia
yang memiliki adat dan budaya, netral dan sekaligus menjadi terang untuk
saudara lain (Papua) di mana dan kapan pun manusia Aplim Apom melangkah.
. Manusia
Aplim Apom sendiri yang akan memegang kendali untuk keberhasilan Kabupaten Aplim
Apom (Pegunungan Bintang).
.
Menciptakan manusia yang mampu mengendalikan diri dan mengerti akan tugas dan
panggilan hidup berdasarkan nilai positif adat dan iman Kristus.
Berharap supaya pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang
sungguh melihat dan menyadari akan kenyataan hidup masyarakat Aplim Apom untuk
menghasilkan sebuah rantai manusia penggagas ide di bumi Papua.
Ø
Pemerintah daerah harus membuka
jaringan kerja sama di bidang pendidikan yang tentu memanusiakan manusia “
menghasilkan manusia Humanis”.
By Apyimtean
Gerald Bidana, 04
ANGGARAN DASAR
KOMUNITAS MAHASISWA APLIM APOM (KOMAPO)
BAB
I
NAMA,
WAKTU, KEDUDUKAN DAN IDENTITAS
Pasal 1
Nama
Komunitas Mahasiswa Aplim-Apom disingkat
KOMAPO
Pasal 2
Waktu
Komunitas
Mahasiswa Aplim-Apom di dirikan di Yogyakarta pada tanggal 13 Maret 2002, untuk jangka waktu yang tidak terbatas
Pasal 3
Kedudukan
KOMAPO bertempat kedudukan di Yogyakarta.
Pasal 4
Identitas
KOMAPO
adalah organisasi lokal sekaligus bersifat ilmiah yang bergerak di bidang pengkajian dan Pengembangan Potensi Sumber Daya Manusia
Aplim – Apom demi menemukan jati dirinya.
BAB II
ASAS,
TUJUAN, USAHA
Pasal
5
Asas
Ayat 1
KOMAPO dalam pelaksanaannya
berasaskan pada nilai - nilai hidup yang dimiliki oleh
setiap manusia Aplim – Apom Papua
Ayat 2
KOMAPO
dijiwai oleh semangat kekeluargaan suku, marga yang ada di Aplim Apom dalam mencapai tujuan dan harapan hidup
yang berkesinambungan.
Ayat 3
Dalam
kegiatannya disemangati oleh Intelektualitas dan kreativitas manusia Papua Aplim-Apom baru beradat dan
diperbaharui oleh semangat manusia tua.
Pasal 6
TUJUAN
Ayat
1
Menumbuh
kembangkan rasa cinta dan peduli akan sesama manusia Aplim Apom dan seluruh
kepribadian manusia suku di Papua.
Ayat
2
Membina
skile, mental dan Intelektualitas pribadi manusia baru (putra-putri) Papua
Aplim–Apom secara umum dan secara khusus di Yogyakarta.
Ayat 3
Turut
serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan alam Aplim Apom berdasarkan
nilai-nilai
adat suku yang ada.
Ayat 4
Menjadi
manusia yang mempunyai keprihatinan untuk manusia lain
(memanusiakan
manusia baru)
Pasal 7
USAHA
Untuk
mencapai tujuannya KOMAPO berusaha di bidang Pembinaan dan Pengembangan potensi
manusia Aplim Apom secara berkesinambungan.
BAB
III
STATUS
DAN FUNGSI
Pasal 8
STATUS
KOMAPO
adalah sebagai wadah komunikasi dan pembinanaan generasi muda Papua Aplim
– Apom secara umum yang berpusat di Yogyakarta
Pasal 9
FUNGSI
KOMAPO
adalah sebagai komunikasi dan pembinaan potensi generasi muda Aplim – Apom
secara umum di Yogyakarta.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Anggota
KOMAPO adalah semua mahasiswa Aplim-Apom Kabupaten Pegunungan Bintang yang
masih aktif belajar/kuliah
BAB V
HAK
DAN KEWAJIBAN
Pasal 11
HAK
Anggota Komunitas memperoleh hak
yang sama di dalam KOMAPO
Pasal 12
KEWAJIBAN
Setiap
manusia Mahasiswa Aplim-Apom wajib menaati peraturan yang ada dalam KOMAPO.
BAB
VI
KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN
Pasal 13
Kekuasaan
Kekuasaan tertinggi terletak pada
Rapat Umum Anggota (RUA)
Pasal 14
Kepemimpinan
Kepemimpinan
tertinggi dipegang oleh Badan pengurus KOMAPO Yang sah
BAB VII
KOMUNITAS
DAN KEPENGURUSAN
Pasal 15
Susunan Komunitas :
1.
Pelindung
2.
Penasehat
3.
Pengarah/Pendamping ( Staring
Comite )
4.
Badan Pengurus (KOMAPO)
Pasal
16
Kepengurusan
Ayat 1
Masa
kepengurusan KOMAPO 2 tahun.
Ayat 2
Segala
keputusan badan pengurus berdasarkan pada AD/ ART
BAB IX
ATRIBUT
DAN TANDA KOMUNITAS
Pasal 18
Atribut
KOMAPO mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
Pasal 19
Kekayaan Komunitas
Keuangan KOMAPO diperoleh melalui :
1.
Sumbangan Anggota
2.
Usaha-usaha lainnya yang sah
3.
Sokongan lainnya yang sah
BAB X
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 20
Musyawarah
dan Rapat
Ayat 1
Musyawarah dan rapat terdiri :
1.
Rapat umum Anggota (RUA)
2.
Rapat Kerja
3.
Rapat Pleno
4.
Rapat pengurus
Ayat 2
Hal – hal yang berhubungan dengan
ayat 1 pasal ini diatur dalam ART.
Pasal 21
Forum Dan
Pengambilan Keputusan
Ayat 1
Musyawarah
dan hasil rapat dinyatakan sah apabila disetujui oleh 2/3 dari jumlah yang hadir
Ayat 2
Apabila
musyawarah dan rapat tidak mencapai jumlah target maka rapat ditunda selambat –
lambatnya 2x10 menit dan apabila tidak ada perubahan dan tetap tidak mencapai
jumlah target maka keputusan rapat dinyatakan sah.
Ayat 3
Pengambilan
keputusan pada dasarnya dilaksanakan secara musaywarah untuk mufakat dan
apabila hal ini tidak tercapai maka keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak .
BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 23
Perubahan
Anggaran Dasar dapat diputuskan dalam RUA dan disetujui sekurang – kurangnya
2/3 anggota yang hadir
BAB XIII
PENUTUP
Hal
– hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini akan diatur dalam
anggaran Rumah Tangga (ART) dan tidak boleh bertentangan dengan anggaran dasar (AD) KOMAPO.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOMAPO
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Syarat-syarat keanggotaan :
1.
Mahasiswa dan pelajar yang sedang studi
di seluruh Jawa,Bali dan Sulawesi
2.
Terdaftar dalam komunitas sesuai
ketentuan yang berlaku ( simpatisan)
3.
Menaati peraturan KOMAPO
4.
Orang yang memiliki kemampuan,
keahlian dan mempunyai keprihatinan untuk manusia Pegunugan Bintang
5.
Mereka yang berjasa besar terhadap KOMAPO
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 2
Hak
Anggota
Ayat 1
1.
Anggota berhak mengeluarkan
pendapat, mengajukan usul dan saran kepada KOMAPO
2.
Setiap anggota berhak mengusulkan
dan diusulkan serta dapat memilih dan dipilih sebagai pengurus KOMAPO
3.
Anggota luar biasa dan kehormatan
berhak mengusulkan dan memilih kepengurusan KOMAPO
4.
Hak – hak anggota lainnya dapat
ditetapkan dalam peraturan
Ayat 2
Anggota
luar biasa berhak mengeluarkan pendapat serta mengajukan saran, baik secara
tertulis maupun lisan demi kepentingan KOMAPO
Ayat
3
Anggota
kehormatan berhak mengajukan pendapat saran, dan usul serta nasehat baik secara
tertulis maupun secara lisan.
Pasal 3
Kewajiban
Anggota
Ayat
1
Mentaati
dan melaksanakan seluruh ketetapan AD/ART keputusan RUA dan semua peraturan KOMAPO.
Ayat
2
Memelihara
rasa persaudaraan dan persatuan diantara anggota KOMAPO
Ayat
3
Menghadiri rapat- rapat intern dan
keluar KOMAPO
Ayat
4
Membantu usaha – usaha KOMAPO dalam
mencapai tujuannya
Ayat
5
Menjunjung tinggi nama baik KOMAPO
BAB III
PEMBERHENTIAN
Pasal
4
Pemberhentian
Anggota KOMAPO berhenti apabila :
1. Meninggal dunia
2. Mencemarkan
nama baik KOMAPO
BAB IV
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 5
Badan Pengurus
Ayat 1
Badan pengurus KOMAPO terdiri atas :
1.
Sekjend dan Wakil
2.
Ketua
3.
Wakil
4.
Sekretaris
5.
Bendahara
Ayat 2
Susunan
dan kelengkapan badan pengurus tergantung pada kepentingan dan pelaksanaan
komunitas dan sewaktu – waktu dapat diubah melalui mekanisme yang telah ditetapkan
Pasal 6
Kepengurusan
Badan
pengurus KOMAPO dalam melaksanakan kegiatannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik diminta
maupun tidak diminta senantiasa memperhatikan saran,
usul, dan nasehat dari dewan pertimbangan.
BAB V
SUSUNAN
KOMUNITAS
Pasal 7
Pelindung
Pelindung
KOMAPO adalah Bupati Pegunungan Bintang dan Lembaga Adat Aplim – Apom.
Pasal 8
Penasehat
Penasehat
KOMAPO adalah Sesepuh KOMAPO dan Drs. Paul Sudiyo.
Pasal 9
Dewan
Pertimbangan
Dewan
pertimbangan adalah anggota KOMAPO yang telah ditunjuk melalui RUA untuk memberikan pertimbangan –
pertimbangan demi pembaharuan dan kemajuan KOMAPO.
BAB VI
TUGAS DAN FUNGSI DEWAN PERTIMBANGAN
Pasal
10
Dewan
pertimbangan
Tugas
dan fungsi dewan pertimbangan adalah ikut membantu dan memberikan nasehat serta
pokok-pokok pikiran demi kelancaran pelaksanaan kegiatan KOMAPO.
Pasal 11
Tugas dan fungsi dewan pertimbangan
Ayat
1
Tugas
dan fungsi dewan pertimbangan adalah memberikan saran, usul, kepada badan
pengurus baik diminta maupun tidak diminta
Ayat
2
Dewan
Pertimbangan bertugas memberikan penilain terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan
KOMAPO.
BAB
VII
RAPAT UMUM ANGGOTA (RUA)
Pasal
12
Tugas
dan Wewenang RUA :
1.
Memegang kekuasaan tertingi dalam
pengambilan keputusan
2.
Mengubah dan menyempurnakan AD/ART
3.
Memilih, mengangkat dan
memberhentikan Ketua KOMAPO.
Pasal 13
Peserta
RUA :
1.
Anggota KOMAPO
2.
Anggota luar bisa
3.
Anggota Kehormatan
4.
Simpatisan
Pasal 14
Rapat Kerja
Ayat
1
Tugas dan wewenang Rapat Kerja :
1.
Menjabarkan garis – garis besar
program kerja dalam bentuk program Kerja
2.
Mengadakan penilain terhadap
pelaksanaan program kerja sebelumnya dan menetapkan pelaksanaan program
mendatang
Ayat 2
Rapat
kerja dihadiri oleh pengurus dan dilaksanakan sekurang – kurangnya satu kali
dalam masa kepengurusan.
Pasal 15
Rapat Koordinasi
Rapat
Koordinasi dihadiri oleh seluruh pengurus dan dilaksanakan oleh sekurang -
kurangnya empat kali dalam kepengurusan.
BABV.III
KEKAYAAN KOMUNITAS
KEKAYAAN KOMUNITAS
Pasal
16
Kekayaan
1.
Pendapatan dan sumbangan lainnya
yang tidak mengikat, tidak bertentangan dengan asas dan tujuan KOMAPO
2.
Hal-hal yang menyangkut pemasukan
dan pengeluaran dari dan untuk KOMAPO wajib dipertanggungjawabkan dalam rapat
yang akan ditentkan dalam peraturan
BAB.IX
TATA CARA PEMILIHAN
TATA CARA PEMILIHAN
Pasal
17
Tata
cara pemilihan ketua
Tata cara pemilihan ditetapkan dalam
RUA.
Pasal 18
Syarat calon ketua
Syarat-syarat
calon ketua KOMAPO ditetapkan oleh badan Formatur melalui RUA.
BAB.X
ATRIBUT KOMUNITAS
Pasal 19
ATRIBUT KOMUNITAS
Pasal 19
Ayat
1
Arti lambang serta penjabarannya
akan ditetapkan dalam peraturan
Ayat
2
Bentuk dan warna pada ayat 1 ini
ditetapkan dalam peraturan.
BAB XI
PERATURAN
- PERATURAN TAMBAHAN
Pasal
20
Hal-hal
yang belum diatur dan ditetapkan dalam ART akan diatur dalam peraturan yang
ditetapkan kemudian.
BAB
XII
PENTUP
Hal-hal
yang belum diatur dan ditetapkan dalam ART ini akan diatur dalam peraturan
lainnya dan tidak boleh bertentangan dengan AD.
STRUKTUR
ORGANISASI
Keterangan :
Pelindung : Pemerintah KPB & Lembaga Adat Aplim Apom
Penasehat : Direktur dan Wakil Direktur
Yayasan Binterbusih
Pendamping : Team Binterbusih, Sesepuh Papua,
Mahasiswa S2
Sekjend :
Fransiskus Kasipmabin
Wakil : Agustinus Uropka
Ketua – Ketua
Koorwil :
- Yogyakarta /Jawa timur : Sdr. Obet Lepitalen
- Jawa Tengah : Sdr. Menius Wisal
- Salatiga-Solo : Sdr. Ironimus Apyaka
- Jabotabek/ Bandung : Sdr. Melianus Sasaka
- Jawa Timur : Sdr. Stevanus, Y. Tekege
- Sulawesi : Sdr. Antonius Kiapra
- PROGRAM KERJA KOMAPO PERIODE 2009-2011
- Program Jangka Panjang
i.
Musyarawah besar/ kongres dan seminar nasional mahasiswa,pelajar,pemuda pegunungan bintang
se indonesia.
ii.
Natal dan seminar diadakan setiap tahun
yang tepatnya pada bulan desember
iii.
Paskah dan Pembianaan diadakan setiap bulan April.
iv.
Malam keakraban(makrab) Setahun sekali.
- Program kerja Jangka Pendek
i.
Diskusi online Lewat website Organisasi komapo
ii.
Pembuatan Buletin Komapo
iii.
Kalender Organisasi
iv.
Pembuatan Baju Kaos
v.
Diskusi Bulanan di setiap koorwil dan hasilnya dimuat
diwebsite maupun di buletin.
Kepengurusan
Badan Pengurus KOMAPO
Tahun 2004/2006
Gerald, B. Bidana, S.Pd.
Tahun tahun 2009/2011
Melkior Sitokdana dan Piteng Uopdana
Tahun 2011/2013
Pimchan Nalsa (Almahrum) dan Yoel Tengket
(2011/2012)
Fransiskus Kasipmabin dan Agustinus Uropka (2012/2013)
PERATURAN-PERATURAN LAINNYA YANG BERMAKSUD
DALAM AD/ART
A. ATRIBUT ORGANISASI
1. Bendera Organisasi
Bendera
organisasi Komunitas mahasiswa pelajar Aplim Apom berbentuk panjang dengan
ukuran dan lebar dengan ukuran…dengan warna dasar orens, hijau, biru dan
kuning. Dengan memilki arti yang berbeda.
Orens
melambangkan:
Hijau
melambangkan:
Biru
melambangkan:
Kuning
melambangkan :
2. Logo Organisasi
Tulisan
|
Simbol
|
Warna
|
Arti Warna
|
Makna
|
Tulisan
KOMAPO
|
Singkatan nama Oraganisasi
|
Kuning
| ||
Lingkaran
|
Dunia
|
Orens
| ||
Bintang
|
Putih
| |||
Gunung
|
Biru
| |||
Rantai
|
Putih
| |||
Padi
|
Hijau
| |||
Buku
|
Putih
| |||
Bokam/rumah
adat
|
Orens
| |||
Noken/
tas
|
Orens
| |||
Kampak
batu
|
Orens dan hitam
| |||
3. Lagu Mars KOMAPO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar