berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Senin, 01 April 2013

Dana Paskah Hilang di Jalan, Mahasiswa KOMAPO Minta Dipertangunjawabkan




Yogya, Mahasiswa Pegunungan Bintang yang kuliah di Jawa Bali dan Sulawesi yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Pelajar Aplim Apom (KOMAPO) meminta kepada pengurus organisasi untuk mempertangunjawabkan kepada seluruh mahasiswa dan Kepada Pemerintah Daerah Pegunungan Bintang. Hal tersebut disampaikan oleh sejumlah mahasiswa Pegunungan Bintang di yogyakarta, Minggu (31/03/3013). Dana paskah yang dikirm oleh pemerintah daerah kabupaten pegunungan bintang sebanyak Rp 30.000.000 (Tiga Pulu Juta) lewat Rekening Bendahara  Organisasi, namun kami badan pengurus kirim ke rekening panitia sebesar Rp 20. 000.000 (Dua Pulu Juta). Sedangkan 10.000.000 (sepulu Juta) kami  makan (Gutinus Wasini, Dekky Kasipmabin, Derius Tepmul) kata Gutinus, selaku Sekjend Komapo pada saat sesi acara paskah bersama, di semarang, kamis-sabtu (28-30/03/2013). Pernyataan Sekjend Komapo mendapat reaksi dari mahasiswa Komapo karena ketidakjelasan penggunaan dana tersebut.

“Tingkat Kepercayaan Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang terhadap Komapo akan menurun, jika melakukan hal-hal semacam ini. Uang tersebut benar-benar dipakai oleh pengurus organisasi, maka dalam waktu satu sampai dua minggu ke depan sudah diganti oleh pengurus, sehingga panitia paskah mereka mempertangungjawabkan laporan pertangungjawaban keuangan paskah kepada pemerintah daerah kabupaten pegunungan bintang”, kata maksimus Asiki. Selain itu, “ketiga Oknum tersebut harus diganti dari pengurus karena benar-benar terindikasi korupsi uang paskah. Ini merupakan belajar korupsi, masih mahasiswa belajar korpsi apalagi ketika menjadi pejabat di daerah. Anehnya lagi pengurus yang baru dipilih dan dilantik pada bulan desember 2012 lalu, mereka melakukan korupsi. Tidak ada kejelasan atas penggunaan uang tersebut, dan semestinya pemerintah langsung kirim ke rekening panitia” ucap Amor.
Ketua koordinator wilayah Salatiga-Solo (Salo) mengatakan “ saya menyesal atas tindakan pengurus, karena badan pengurus yang lama tidak melakukan hal-hal semacam itu” ucap Maikel Sumari. Selain itu Niko Alwolka mengatakan“Bendahara dan Sekjend harus diganti karena orang-orang semacam ini yang menghancurkan organisasi Komapo” ucap Alwolka
Zacyok Bamulki menambahkan “uang sepuluh juta sudah habis dipake oleh BPH 4 orang yaitu Angli, Gutinus, Deki, dan Marcel.  Maka saya mohon kedepannya tentu siapapun yang menjadi pemimpin organisasi tentu memiliki kejujuran sehingga transparan tetapi harus didukung oleh anggota yang memahami TUPOKSI pemimpin. Tidak selalu pemimpin yg disalahkan tetapi perluh mengakui bahwa sebagian besar anggota KOMAPO belum memahami dinamika kehidupan organisasi yang baik dan benar. Berkaitan dengan AD dan ART organiasi, BPH harus membuat RUA II untuk membuat; (1). peraturan yang mengatur tentang TUPOKSI BPH KOMAPO, sehingga dalam menjalankan program kerja tidak keliru. sehingga tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan  dalam mengurus organisasi  KOMAPO,(2). Peraturan yang mengatur tentang Keuangan KOMAPO. sehingga dengan adanya peraturan itu kita mengerti jalur pendapatan dan pengunaan modal (Uang) seperti itu, (3) harus ada pembekalan khusus bagi BPH KOMAPO yang baru karena kinerjanya masih mengundang banyak kontroversi” kata Bamulki. (FX.Mabin).


Tidak ada komentar: