berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Senin, 04 Oktober 2010

COOPERATIVE LEARNING & MUTU SEKOLAH

Perkembangan teknologi berpengaruh pada perkembangan pendidikan suatu bangsa. Dengan adanya teknologi, memacu setiap sekolah dan perguruan tinggi di berbagai belahan dunia telah berupaya untuk memahami secara ilmiah dan melakukan yang terbaik bagi Negara dan bagsanya untuk mencapai suatu alternative yang efektif sebagaimana mestinya yang diharapkan oleh seluruh lapisan masyarakat dunia. Dengan demikian setiap Negara berlomba-lomba menerapkan suatu metode pembelajaran yang baik, penemuan baru sesuai dengan kebutuhan pasar global. Tuntutan pasar global yang harus dipenuhi, maka sekarang ini cooperative learning dapat atau telah diperaktekan diberbagai macam sekolah di seluruh dunia, yang meliputi semua jenjang pendidikan baik TK,SD, SMP, SMA, perguruan tinggi. Dan juga, telah terbukti efektif dan mennyenangkan untuk mencapai perestasi didik dalam pendidikan non formal peserta kursus, diskusi, lokakarya, seminar, dan berbagai kegiatan lainnya. Metode-metode yang baik sesiuai dengan kebutuhan sisiwa/wi ini telah digunakan untuk semua mata pelajaran atau bidang studi.
Pembelajaran keperatif dapat diaplikasikan untuk semua jenis kelas khusus untuk anak-anak berbakat, kelas pendidikan khusus, kelas dengan tingkat rata-rata, dan sangat diperlukan dalam kelas heterogen, dengan berbagai tingkat kemampuan. Pembelajaran koopreratif sangat kondusif dan efektif untuk mengembangkan hubungan atara siswa dari latar belakang suku, budaya, agama yang berbeda dan antar siswa yang terbelakang secara akademik dengan teman sekelas mereka.
Tujuan utama daripada pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya mereka menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan bermanfaat bagi dirinya, sesama, daerah serta masyarakat pada umumnya. Di saat semua lembaga pendidikan sedang bersaing untuk memacu prestasi pada anak didiknya, ditengah isu prulasme saat ini, pembelajaran kooperatif saat ini sangat penting untuk diselenggarakan di bangku pendidikan seluruh nusantara dan khususnya papua.
Cara efektif dan menyenangkan berpacu pada seluruh peserta didik. Sangat menyenangkan jika semua pembelajar dalam kelas aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Cara penyajian dalam mengatur kelas sangat penting untuk dilakukan agar membantu dalam memperlancar aktifitas belajar. Untuk memulai belajar dalam bentuk kelompok, diharapkan semua siswa didalam kelas melakukan pembagian dengan cara foting atau menghitung berdasarkan urutan, membentuk kelompok sesuai nomor urut, sehingga setiap pembelajar tidak ada indikasi yang muncul atau perasaan yang tidak menyenangkan. Sehingga memacu keributan dan ketikharmonisan dalam melangsungkan aktifitas belajar.
Kelompok belajar dalam tanggungjawab individu sangat penting untuk mendukung kinerja atau kekompakan tim, untuk memberikan sumbangsi yang baik sesuai dengan topic yang dibahas dalam mata pelajaran tersebut. Belajar kelompok dengan tujuan bahwa setiap individu memberikan insentif kepada siswa untuk saling membantu kepada siswa yang laindan saling mendorong untuk melakukan usaha yang maksimal, sehingga siswa tersebut betul-betul memahami dengan baik. Untuk mencapai tujuan kelompok, semua siswa aktif menyumbangkan ide, usulan, kritikan, solusi dalam membangun komunikasi yang efektif satu sama yang lain. Agar setiap orang tahu tentang materi yang dibahas, maka siswa yang memhami materi tersebut hendaknya memberikan penjelasan kepada teman lain sehingga meraka semua bisa memahaminya. Jika kelompok tidak mencapai pada titik-titik tertentu atau harapan yang diharapkan bersama baik siswa maupun guru pendamping, maka guru sebagai pendamping memberikan gambaran atau penjelasan yang sesuai dengan topic, sehingga siswa memahami dengan baik.
Siswa mana yang memperoleh manfaat lebih banyak dari pembelajaran komperatif? Yang memberikan penjelasan ataukah menerima penjelasan teman. Bisa saja orang beralasan bahwa orang yang lebih tinggi pencapaiannya dari pada orang yang lebih renda pencapaiannya. Akan tetapi beberapa alasan bahwa lebih banyak memberikan penjelasan, lebih banyak tahu dan lebih banyak menerima banyak lupa.
Beberapa guru mengakui bahwa cara belajar koompratif sangat membantu dalam pencapaian atau kelulusan yang maksimal dengan nilai yang memuaskan. Selain menambah wawasan siswa dengan cara mencari, menemukan,memberikan penjelasan kepada teman lain otomatis setiap diri siswa betul-betul menambah pengetahuan. Selain itu, guru yang membimbing berpacu untuk mendalami materi dengan belajar kelompok ini. Kita mengakui juga bahwa orang yang pintar dalam akademik belum tentu berkomunikasi yang baik dengan masyarakat social terutama dalam intraksi social dilingkungan sekolah dan didalam kelas bahkan dalam bentuk kelompokpun engan membicarakannya.
Kita menengok kebelakang dan perluh merefleksikan diri selama kita belar di bangku sekolah, dari sekolah tingkat kanak-kanak sampai kuliah saat ini. Jarang sekali menemukan cara belajar kompratif dengan cara mencari, menemukan dan menyampaikan kepada orang atau murid lain. Dengan demikian perluh diteladani dari beberapa gambaran yang saya sampaikan di atas. Perluh diterapkan dalam masyarakat homogen yang memiliki latar belakang, ras, suku, budaya yang berbeda. Saya pernah mengalami pendidikan, selama saya sekolah dari SD sampai SMA yang notabene dengan cara pembelajaran model kuno. Guru hanya kotah dan kotah…. Sehingga murid bingung apa yang disampaikan oleh guru. Selayaknya pradikma mengajar kurkulm 1994 ini bisa ditinggalkan, karena beberapa kurikulum suda tidak pakai lagi di dunia dewasa ini diantaranya KBK, KTSP pun rencannya akan diganti dengan program SKS (system kredit semester) yang berlaku seluruh sekolah baik tingkat anak-anak sampai sekolah menegah atas (kompas beberapa minggu silam),ini menandakan bahwa dengan perkembangan teknologi, perkembangan demokrasi politik di negeri ini akan membawa perubahan- perubahan system yang baru. Maka sebagai pengelolah sekolag musti lihat perkembangan pendidikan dewasa ini.
Guru mentransfer pengetahuan sedangkan murid menerima pengetahuan merupakan salah satu dari beberapa proyek pembunuhan krakter anak bangsa, selama ini mungkin saja terjadi di pedalaman papua Pegunungan Bintang pada khususnya papua pada umumnya. Buktinya bahwa selam saya masih sekolah di tingkat SMP atau SMA peraktek ini masih saja terjadi. Manamungkin pendidikan di papua mau maju, jika praktek pendidikan khususnya dalam mengajar masih diterapkanya model-model pembelajaran kuno ini. Jika ingin maju dalam bidang pendidikan, sebagai pengelolah sekolah, praktisi pendidikan, pakar-pakar pendidikan berkumpul dan merumuskan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat itu ke dalam konteks kurikulum local, dan materi pengajarannya masih dalam konteks global yang mencakup materi-materi pelajaran yang distandarisasikan oleh pemerintah.
Belajar kooferatif sangat penting untuk dilakukan (diterapkan) berbagai sekolah di tanah papua, karena dengan diterapkanya cooperative learning ini bisa membantu dalam memahami mata pelajaran tertentu dengan bantuan orang lain. Dengan kurangnya arus informasi yang kurang, sehingga sebagian besar siswa belum tahu tentang internet, dan program-program teknologi mutahir lainnya sehingga pengetahuan informasi yang diterima oleh murid lebih khusus di pedalam papua sangat terbatas. Selayaknya setiap sekolah mempunyai perpustakaan sekolah, sehingga para pembelajar bisa mengakses informasi melalui buku-buku literature yang disediakan oleh sekolah tersebut. Dengan adanya pengadaan perpustakaan sekolah, maka terwujudlah suatu model pembelajaran yang baru pembelajaran kooperatif itu akan tercapai. Melalui perpustakaan itu, seorang pembelajar mengakses, memperoleh informasi yang baik dan memberikan atau membagikan kepada teman sejawatnya.
Maka saya merekomendasikan kepada seluruh pengelola sekolah untuk memberikan materi dengan peraktek seperti model pembelajan kooperatif ini. Mudah-mudahan setiap orang mampu menguasai informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran tertentu. Pengelola sekolah mengikuti perkembangan pendidikan akan maju dari pada mereka yang buta huruf dalam perkembangan pendidikan.(Frans/co administrator web komapo)

Tidak ada komentar: