berita

Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2HGOAa7ZG

Senin, 04 Oktober 2010

WAO…… PAGAR MAKAN TANAMAN DI WILAYAH PEGUNUNGAN BINTANG MEREBAK

Kesiapan di bidang sumber daya manusia pegunungan Bintang 10-20 tahun mendatang, di akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Hal tersebut terbukti beberapa generasi (pelajar) wilayah Pegunungan Bintang mengalami kemerosotan moral khususnya kaum perempuan. Beberapa anak usia remaja mengalami kehamilan, pada tingkat SD,SMP bahkan SMA pun seringkali terjadi. Salah satu contoh dari beberapa kasus selama ini abaikan oleh pihak berwajib adalah siswi SMP Negeri Oksibil kelas II. Kasus itu terjadi ketika saya berlibur ke kampong tinggal bersama kelurga di sana. Korban yang tinggal bersama kelurga dekat di daerah balusu, oksibil Pegunungan Bintang itu nyaris memilih jalan pintas di tengah jalan. Korban sebut saja bunga kini masih duduk di bangku kelas II, diganjal oleh seorang guru pembimbingnya yang datang dari kota hendak mengajar di oksibil. Pelaku yang menganggap dirinya guru baru selesai dari salah satu universitas negeri di papua itu, langsung bersihkeras untuk hendak menikahinya. Orang tua korban tidak terima atas kejadian itu, mereka langsung melaporkan ke pihak pengelola sekolah. Dengan mendengar laporan tersebut kepalah sekolah sebagai penangungjawab sekolah, mengambil kebijakan untuk memulangkan pelaku ke daerahnya.
Selain itu, beberapa kasus yang saya dengar dari masyarakat pegunungan bintang adalah pelakunya dari orang asli daerah yang baru selesai dari perguruan tinggi maupun mereka yang putus SMA. Banyak perempuan yang mengalami kehamilan dan meninggalkan bangku studinya. Mahasiswa baru yang tamat perguruan tinggi malah memotong jalan hidup kaum perempuan pegunungan bintang. Hal ini perluh diperhatikan, selayaknya sebagai orang berpendidikan musti mendorong pelajar kaum perempuan untuk lebih giat belajar dalam mengemban cita-citanya. Ini merupakan salah satu peraktek mematikan kaum perempuan Aplim Apom kedepan,sangat menjijikan jika pelaku bijatnya adalah orang asli Aplim Apom. Harapan pemimpin perempuan Pegunungan Bintang kedepan sangat disayangkan, pada akhir-akhir ini pejabat daerah maupun kaum terpelajar memilih untuk membatasi langkah awal perempuan dengan cara menikah secara paksa melalui dorongan orang tua maupun dengan sengaja, seribu harpan yang tidak jelas. Cara berfikir dangkal ini menjadikan salah satu peraktek atau kebiasaan yang selama ini terjadi di Oksibil dan sekitarnya.
Pelajar adalah pemimpin masa depan. Sebuah negara akan hancur jika tidak ada wanita dan kaum pelajar di negara tersebut hancur. Pelajar merupakan generasi pengganti, karena sebuah generasi akan berganti setiap 20 tahun. Para pelajar selama ini kita elu-elukan sebagai kader masa depan bangsa. Dengan demikian saya mencoba memaparkan kutipan Soekarno “ beri aku 10 pemuda akan kugoncang dunia” . Artinya kita melihat betapa pentingnya arti pemuda/ pelajar bagi daerah bangsa dan negara. Selain itu orang basa bilang pemuda sekarang adalah tulang punggung pembangunan.
Harapannya bahwa para calon guru yang terpanggil menjadi guru dan mengapdi demi tanah Aplim Apom betul-betul mencintai tanahnya, masyaraktnya, serta anak didiknya sehingga betul-betul menciptakan manusia yang ulet, kredibilitasnya tinggi dan mampu bersaing dengan global dan sebagai pemakai teknologi bukanya sebagai objek teknologi. (Frans/ co administrator wesite Komapo)

Tidak ada komentar: